Search

Dari PGN sampai BCA, Ini Kabar Emiten yang Layak Disimak

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat 0,49% pada akhir perdagangan sesi 1 ke level 6.444,86, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari Kamis (17/1/2019) dengan penguatan 0,16% saja ke level 6.423,78.

Nilai transaksi kemarin tercatat Rp 9,3 triliun dengan volume 14,44 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 541.976 kali.


Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 0,2%, indeks Shanghai turun 0,42%, indeks Hang Seng turun 0,54%, dan indeks Straits Times turun 0,56%.

Dalam perdagangan tersebut terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Jumat, dibuka. CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut.

1. PGN Integrasikan Bisnis Saka di Bawah Induk Holding Migas
PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) akan melepas PT Saka Energi Indonesia jika Pertamina ingin mengambil anak usahanya yang bergerak di bidang hulu migas ini.

Alasannya bisnis yang dijalankan oleh Saka Energi adalah bisnis hulu, sehingga aset-aset yang dimilikinya bisa diintegrasikan dengan aset Pertamina lainnya.

2. Soal Tsunami PHK di Perbankan, Ini Respons BRI
Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) angkat bicara soal gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri perbankan. Manajemen mengatakan gelombang PHK tidak terjadi di bank spesialis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Tentu kami sudah mendengar kabar tersebut. Namun, BRI tidak termasuk dalam kelompok Bank tersebut," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/1/2019).

3. Bidik Kontrak Baru Rp 55 T, Ini Rencana Waskita
Emiten konstruksi BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengincar nilai kontrak baru tahun ini sebesar Rp 55 triliun dengan menerapkan sejumlah strategis guna mencapai target tersebut.

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan beberapa strategi untuk mencapai target di antaranya mengkombinasikan berbagai proyek yang diperoleh perseroan.

4. 2019, Nusa Raya Bidik Kontrak Baru Rp 3,5 T
Emiten jasa konstruksi swasta, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun pada tahun 2019.

Dalam siaran pers perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/1/2019), manajemen Nusa Raya mengungkapkan pada tahun lalu, perseroan mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,69 triliun.

5. Ini Alasan Mandiri Kepengen Akuisisi Bank Ritel
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memasukkan rencana akuisisi bank dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Bank yang akan diakuisisi adalah bank yang bergerak dalam segmen ritel guna memperkuat segmen konsumer Bank Mandiri Grup.

Manajemen Bank Mandiri mengincar bank ritel yang memiliki ukuran cukup besar untuk memberikan nilai tambah bagi return on invesment (ROI) Mandiri, memiliki distribusi yang cukup baik, dan costumer based yang berbeda dengan Bank Mandiri.

6. Bos BCA: Bank yang Diakuisisi Bukan Perusahaan Terbuka
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memastikan akan mencaplok satu bank kecil pada tahun ini. Proses akusisi ini diharapkan selesai paling cepat pada kuartal III-2018.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat berbincang dengan CNBC Indonesia pun memberikan sinyal bahwa bank yang akan dicaplok bukanlah perusahaan yang melantai di otoritas bursa alias non publik.

(prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Mjdsg2
January 18, 2019 at 03:19PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dari PGN sampai BCA, Ini Kabar Emiten yang Layak Disimak"

Post a Comment

Powered by Blogger.