Search

Gerai Ritel RI Berguguran, Akibat Konsumen Hijrah ke Online?

Jakarta, CNBC Indonesia- Satu per satu pelaku industri ritel di Indonesia mulai mengehentikan operasional gerai ritelnya. Terbaru adalah berita awal tahun dari  Central Department Store di Neo Soho dan Hero.

Meski begitu pelik lantas apa sebenarnya penyebab sejumlah toko ritel tutup di awal tahun 2019, benarkah konsumen RI ramai-ramai hijrah ke belanja online?


Handaka Santosa  Direktur PT MAP Adiperkasa Tbk (MAPI) mengatakan cara  belanja online memang dianggap kekinian, khususnya bagi milenial. Ini merupakan menjadi salah satu gaya hidup yang harus diikuti para peritel konvensional.

"Dalam bidang ritel ini kita kan harus mengikuti dari gaya hidup masyarakat yang ada dan gaya hidup milenial lebih ke digital. Kami juga membuat tindakan bisnis online.. jadi kita juga ada toko fisik jadi tidak hanya online tapi juga offline," kata Handaka saat acara Squawk Box oleh CNBC Indonesia, Jumat (25/1/2019).

Dia menuturkan bahwa pertumbuhan belanja daring cukup cepat. Diyakini belanja online di masa-masa mendatang bakal berkembang pesat. Tapi, lanjutnya, itu tidak begitu mempengaruhi penjualan offline.


 
Handaka menyebut bahwa masyakat Indonesia diantaranya masih ada yang pasif untuk berbelanja online. Itu karena mereka tidak mengetahui model dan produk yang sesungguhnya sehingga berbelanja offline menjadi pilihan mereka.

"Kalau kita lihat dengan adanya online tentunya akan mempengaruhi di offline. Tapi bila kita lihat bila saat ini di China mungkin sekitar 20 persen efeknya untuk peritel bisnis sangat signifikan. Di Amerika baru mencapai 10 persen sedangkan di Indonesia baru hampir 3 persen jadi memang masih kecil pangsanya," kata dia.

Senada dengan Handaka, Ekonom Aviliani dari Institute for Development and Finance mengatakan bahwa persaingan dan preferensi belanja konsumen bisa menjadi faktor pemicu.

Kendati penetrasi ekonomi digital dalam lima tahun terakhir dinilai memberikan pengaruh terhadap sektor perdagangan dan ritel tapi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Tren belanja e-commerce memang meningkat tapi jumlahnya masih terhitung kecil. 

"Tren belanja e-commerce memang meningkat tapi jumlahnya masih kecil sekali. Mungkin dalam 10 tahun kedepan akan meningkat karena kelas menengah dan milenial mulai menjadi kelas menengah," ujar Dr Aviliani selalu Ekonom saat ditemui pada acara Sogo Department Store di , Rabu (16/1/2019).

Dia menuturkan bahwa bila dilihat dari barang konsumsi, tidak semua barang diperdagangkan secara online. Untuk itu dalam waktu 10 tahun tersebutlah para peritel harus mulai memikirkan perubahan bagi bisnisnya. 

Faktor Efisiensi
Sementara, berbicara efisiensi perusahaan, menurutnya banyak ritel tidak mampu bersaing dimana peritel lain sudah mulai berekspansi. Untuk itu, Aviliani menyarankan agar para peritel mulai berinvestasi untuk menata ulang sistem distribusi dan bisnisnya serta menciptakan customer experience yang menarik.

"Sektor ritel mati berarti enggak bisa menjaga kualitas dan inovasi. Kalau enggak bisa survive jadi main di online. Ini merupakan pilihan bisnis apabila peritel konvensional tidak mengubah diri, maka bisa saja mereka mati," kata dia.

(gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2FNIADZ
January 25, 2019 at 07:58PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

1 Response to "Gerai Ritel RI Berguguran, Akibat Konsumen Hijrah ke Online?"

Powered by Blogger.