
Pada Jumat (25/1/2019) pukul 15:02 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.095. Rupiah menguat 0,46% dibandingkan posisi penutupan pasar sehari sebelumnya.
Sebelum tengah hari, rupiah memang sudah menguat. Namun selepas tengah hari, rupiah terus menguat dan penguatannya semakin signifikan.
Rupiah kini masuk jajaran elit di klasemen mata uang Asia. Apresiasi 0,46% membuat rupiah menjadi mata uang terbaik ketiga di Benua Kuning, hanya kalah dari peso Filipina dan won Korea Selatan.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 15:12 WIB:
Sebenarnya tidak hanya rupiah, berbagai mata uang Asia pun mengalami penguatan tajam. Apa yang membuat mata uang Benua Kuning melesat?
Sepertinya investor merespons kabar terbaru dari hubungan AS-China. Bloomberg News memberitakan, seperti dikutip dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min akan mengunjungi Washington pada 28 Januari. Bahkan kabarnya Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBoC), disebut-sebut juga akan ikut dalam delegasi itu.
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Kabar ini membuat pasar berbunga-bunga. Harapan akan damai dagang AS-China sepertinya bisa terwujud, meski mungkin memakan waktu yang tidak sebentar.
Akibatnya, investor mulai berani bermain di aset-aset berisiko di negara berkembang. Arus modal pun mengalir deras ke Asia, termasuk Indonesia sehingga menopang penguatan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
http://bit.ly/2sIBZlT
January 25, 2019 at 10:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harum Damai Dagang Kian Semerbak, Rupiah Menanjak"
Post a Comment