Search

Kebut Masela, POD Megaproyek Laut Dalam RI Hampir Kelar

Jakarta, CNBC Indonesia- Rencana pengembangan (plan of development/POD) proyek ultra laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) kini sudah mencapai evaluasi tahap akhir.

"POD yang sudah revisi dengan mengeluarkan Makassar Strait dari PSC," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/1/2018).


Lebih lanjut, ia menjelaskan, pemerintah akan melelang blok Makassar Strait dengan mengeluarkan lapangan West Seno. Sehingga, nantinya lapangan West Seno akan dijadikan satu dengan lapangan Bangka di blok Rapak.

Dengan begitu, lanjut Arcandra, lapangan West Seno akan termasuk dalam proyek IDD yang akan dikerjakan oleh Chevron Indonesia Company (CICO). Untuk kontrak bagi hasilnya pun akan diamandemen.

"PSC akan diamandemen. PSC kan ada tiga, Ganal, Rapak, sama Makassar Strait. Nah, itu sedang dievaluasi, sedikit lagi,  ada beberapa lagi yang diklarifikasi. West seno masuk lapangan Bangka, dan Bangka kan bagian dari Blok Rapak," terang Arcandra.

Adapun, dimasukkannya lapangan West Seno ke blok Rapak dengan mempertimbangkan kewajiban Abandonment and Site Restoration (ASR). Arcandra menuturkan, untuk ASR lapangan West Seno tetap dipegang oleh Chevron.

Sebelumnya, derdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), proyek IDD ditargetkan segera memperoleh persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (POD), sedangkan dua proyek lain yakni Jambaran-Tiung Biru dan Train-3 Kilang Tangguh sudah masuk tahap konstruksi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pengerjaan proyek IDD tengah menunggu persetujuan revisi POD I dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Kini, POD-nya sudah masuk tahap finalisasi dan diperkirakan proyek yang digarap oleh Chevron Indonesia ini mulai berproduksi (on stream) pada kuartal pertama 2024.
Estimasi produksi proyek ini sebesar 1.120 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas dan 40.000 barel per hari (bph) untuk minyak. Biaya pengembangan diperkirakan sebesar US$ 5 miliar, dan ditargetkan masuk tahap desain rinci atau front end engineering design (FEED) dan contract awarding atau penunjukkan pemegang pada tahun ini.

"Dengan melihat progresnya, POD proyek IDD diprediksi akan rampung lebih dulu dibandingkan proyek Lapangan Abadi Blok Masela," ujar Dwi kepada media dalam paparan kinerja SKK Migas, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).  (gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2HAy0lC
January 30, 2019 at 01:14AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kebut Masela, POD Megaproyek Laut Dalam RI Hampir Kelar"

Post a Comment

Powered by Blogger.