
Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 turun sebesar 0,13% ke posisi US$61,02/barel setelah melemah tipis 0,08% kemarin (24/1/2019).
Adapun minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Maret 2019 turun 0,06% ke posisi US$53,10/barel setelah naik 0,97% pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Secara mingguan, harga minyak melemah sekitar 2% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 15%.
Harga minyak hari ini masih cenderung stagnan, dengan kenaikan yang amat terbatas.
Sentimen positif yang bisa memberi sokongan terhadap harga si emas hitam datang dari Venezuela.
Reuters memberitakan, Amerika Serikat berpotensi akan memberlakukan sanksi kepada industri minyak Venezuela. Hal ini terkait adanya gaduh situasi politik dan sosial yang tengah berkembang.
Venezuela merupakan peringkat ke-14 negara penghasil minyak dunia, dengan produksi mencapai 1,5 juta barel/hari. Bila pasokan minyak Venezuela tidak dapat dijual sama sekali, maka dunia akan kehilangan cukup banyak pasokan minyak.
Bahkan jumlahnya lebih besar dari kuota pemangkasan produksi OPEC bersama sekutunya yang hanya 1,2 juta barel/hari.
Namun, meningkatnya cadangan minyak AS membuat harga minyak juga mendapat tekanan. Berdasarkan rilis data resmi dari U.S. Energi Information Administration kemarin malam, cadangan minyak mentah Negeri Paman Sam naik 6,6 juta barel. (taa/tas)
http://bit.ly/2TcxMmb
January 25, 2019 at 04:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisruh Politik Venezuela, Harga Minyak Masih Galau"
Post a Comment