"Kita expect IHSG tahun ini by the end of the year sekitar 7.000. Jadi, ada kenaikan sekitar 10%-12% dibanding tahun lalu ya. Itu sesuai dengan ekspektasi EPS market sendiri," kata Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas (Mansek) Tjandra Lienandjaja, Senin (21/2/2019).
Ekspektasi tersebut dipatok karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan baik tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi akan naik menjadi 5,3% dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,17%. Sehingga, dipastikan investor asing masih akan tetap masuk.
Adapun sektor yang akan mencatatkan kinerja cemerlang pada tahun ini diprediksi akan berada meliputi emiten sektor food and beverage, barang konsumsi, beberapa perbankan, properti dan healthcare. Di sisi lain, sektor komoditi masih tidak begitu bagus di tahun ini.
"Yang kita promosikan masih FnB, konsumer, beberapa banking, property companies dan beberapa untuk healthcare," tambah Tjandra.
Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, komoditas batubara tidak akan sebagus performa tahun lalu. Namun, dipastikan masih akan ada satu atau dua perusahaan yang mencetak performa bagus lantaran memiliki produk yang baik juga.
Untuk emiten properti kebanyakan yang masih akan cemerlang tahun ini ialah emiten yang menjual rumah-rumah dengan harga terjangkau (affordable). "Kalau properti itu lebih ke yang end user. Jadi mereka yang bangun rumah-rumah yang affordable itu yang mencapai sasaran mereka." pungkasnya.
Head of Mandiri Institute Moekti Soejachmoen menambahkan, memang investor akan terlebih dulu melihat mutu dari pemerintahan presiden yang terpilih. Namun, ekonomi Indonesia dinilai cukup resilient sehingga terkadang ekonomi dan politik tidak terlalu berkaitan erat.
"Ekonomi Indonesia cukup resilient. Jadi kadang ekonomi dan politik tidak terlalu erat kaitannya. Meskipun ada tahun politik tetap ekonomi Indonesia akan tumbuh." Katanya.
http://bit.ly/2R47sZo
January 21, 2019 at 07:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mansek: Tahun Ini IHSG Bisa Sentuh 7.000"
Post a Comment