
Mereka mengadakan pertemuan dan pemungutan suara untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan sementara pada hari Kamis (24/1/2019), tetapi Presiden Donald Trump menuntut "uang jaminan" untuk dinding perbatasan yang ditolak Demokrat.
Setelah pertemuan Senat yang dipimpin Republik itu gagal melahirkan kesepakatan untuk membuka kembali lembaga federal yang ditutup, anggota parlemen Demokrat dan Republik berbicara di lantai Senat, mendesak agar RUU pendanaan sementara segera disahkan.
Dengan disahkannya RUU pendanaan sementara, anggota parlemen Demokrat dan Republik berharap pemerintahan dapat dibuka sehingga mereka bisa mengadakan pembahasan mengenai tembok perbatasan.
Namun, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan RUU sementara hanya akan disetujui apabila "ada jaminan uang muka untuk pendanaan tembok."
Penutupan pemerintah AS hari ini (25/1/2019) memasuk hari ke-34. Hal ini terjadi lantaran permintaan Trump untuk dimuatnya dana senilai US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko tidak disetujui Demokrat.
Penutupan itu telah menyebabkan 800.000 pekerja federal tidak digaji dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dampak dari penutupan juga berimbas pada layanan pemerintah dan ekonomi nasional.
"Kami tidak punya pilihan selain memiliki dinding atau penghalang, dan jika kami tidak memiliki itu, (keamanan perbatasan) itu tidak akan berfungsi," kata Trump setelah pemungutan suara di Senat.
Trump mengatakan bahwa jika Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell dan pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer mencapai kesepakatan yang "masuk akal" untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah, maka dia akan mendukungnya.
"Saya akan mendukungnya, ya." Kata Trump, mengutip AFP.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Demokrat, Nancy Pelosi mengatakan permintaan Trump untuk pembayaran uang muka yang besar untuk tembok perbatasan "bukanlah perjanjian yang masuk akal."
Senator Republik Lindsey Graham mengatakan dia telah berbicara dengan Trump tentang RUU pendanaan jangka pendek.
"Kami semua percaya jika ada jeda waktu 3 minggu dan pemerintahan dibuka, maka kita bisa mencari solusi untuk menghasilkan Anggaran yang akan dia (Trump) setujui, itu akan baik bagi semua orang di negara ini," kata Graham di lantai Senat. "Untuk teman-teman Demokrat saya, uang untuk tembok penghalang diperlukan untuk dapat mencapai kesepakatan ini."
Dalam rapat yang dihadiri anggota parlemen Demokrat dan Republik itu ada dua RUU yang dibahas, yaitu sebuah RUU yang didukung oleh Trump untuk mengakhiri penutupan, yang memuat pendanaan untuk tembok, dan yang kedua adalah RUU yang didukung Demokrat untuk membuka kembali pemerintahan. Namun, kedua RUU itu gagal disetujui kedua belah pihak.
Trump telah menggembar-gemborkan persatuan Republik selama penutupan terpanjang dalam sejarah AS berlangsung, tetapi ternyata ada enam senatnya yang tidak mendukungnya dan justru mendukung Demokrat untuk membuka kembali pemerintahan yang sudah ditutup sejak 22 Desember 2018 itu.
Enam orang itu termasuk anggota baru Senator Mitt Romney, calon presiden Partai Republik tahun 2012.
"Demokrat mengatakan mereka tidak mau bernegosiasi kecuali pemerintah terbuka. Yah mereka sudah mencoba. Saya memilih itu. Itu tidak menang. Sekarang mereka harus bernegosiasi," kata Romney. (hps/hps)
http://bit.ly/2CNAvvs
January 25, 2019 at 09:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintahan Minta Dibuka, Trump: Harus Ada Uang untuk Tembok"
Post a Comment