Search

Penguatan Yen dan Brexit Tak Jelas, Bikin Bursa Tokyo Koreksi

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo ditutup turun setelah sempat mencatatkan kenaikan di awal perdagangan hari Selasa (22/1/2019) karena penguatan yen. Selain itu, kekhawatiran atas Brexit dan penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga menghantui investor.

Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,47% atau 96,42 poin menjadi 20.622,91, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,63% atau 9,94 poin menjadi 1.556,43.

Bursa saham Tokyo dibuka naik karena yen melemah, mengimbangi kekhawatiran atas pembicaraan Brexit yang terhenti dan penutupan pemerintah AS yang telah berlangsung selama sebulan.

Namun, bursa bergerak ke wilayah negatif sebelum istirahat siang karena yen menguat terhadap dolar.

"Penguatan bertahap yen terhadap dolar membebani pasar," kata analis teknis senior Daiwa Securities Hikaru Sato kepada AFP.

Dolar diperdagangkan di 109,39 yen pada perdagangan sore di Asia, turun dari 109,62 yen di London pada hari Senin.

Pasar AS ditutup pada hari Senin karena libur nasional memperingati Martin Luther King Jr.

"Karena kekhawatiran atas perkembangan pembicaraan Brexit terus ada tapi tidak ada solusi yang memungkinkan untuk membuka kembali pemerintah AS, maka sulit untuk secara aktif menemukan harga saham yang lebih tinggi," kata Yoshihiro Ito, kepala strategi di Okasan Online Securities, dalam sebuah komentar.

Perdana Menteri Inggris Theresa May pada hari Senin mengatakan bahwa ia akan mengupayakan pembicaraan lebih lanjut dengan Brussels untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan Brexitnya.

Namun May juga dituduh tidak menawarkan sesuatu yang baru untuk memecahkan kebuntuan politik padahal waktu Inggris meninggalkan Uni Eropa tinggal 10 minggu lagi.

Di Tokyo, saham eksportir umumnya lebih rendah karena saham Toyota turun 0,48% menjadi 6.784 yen dan saham Panasonic anjlok 2,65% menjadi 1.064,5 yen.

Saham yang terkait China tercatat turun setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan perang dagang AS-China, dan beberapa risiko lainnya, mengancam untuk menekan pertumbuhan global.

Saham pembuat robot industri Fanuc turun 2,09% menjadi 18.185 yen dan saham pembuat mesin konstruksi Komatsu terkoreksi 1,54% menjadi 2.731,5 yen.

Saham Zozo, yang dijalankan oleh miliarder Yusaku Maezawa, anjlok parah 6,35% menjadi 2.121 yen setelah sebuah laporan berita mengatakan sejumlah toko menarik diri dari situs belanja fashion online-nya. (hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2W661xo
January 22, 2019 at 10:24PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penguatan Yen dan Brexit Tak Jelas, Bikin Bursa Tokyo Koreksi"

Post a Comment

Powered by Blogger.