
Menurutnya, cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hanya kuat bertahan untuk 20 hari, benarkah begitu?
External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Paramita tidak memungkiri, memang stok BBM yang disiapkan Pertamina untuk masyarakat bisa rata-rata sampai 20 hari. Namun, jumlah tersebut dipastikan merupakan besaran rata-rata stok aman.
"Dan itu terus diisi setiap hari, tidak menunggu stok habis. Kenapa 20 hari? Karena disesuaikan dengan perhitungan konsumsi masyarakat," kata Arya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (15/1/2019).
"Jadi memang stok aman ada di kisaran 20 hari," jelas Arya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi. Ia menegaskan, memang rata-rata stok BBM Indonesia sedari dulu ada di 20 hari, namun selama ini hal tersebut tidak menjadi persoalan karena mampu mencukupi kebutuhan masyarakat, bahkan ketika ada kondisi-kondisi darurat, seperti bencana alam kemarin.
"Selama ini kan memang begitu, dan tidak ada persoalan," ujar Agung kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).
Memang, jika membandingkan data stok bbm dengan negara lain, stok Indonesia bisa dibilang sangat jauh besarannya.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA), memiliki stok BBM hingga 90 hari. Meskipun dari sisi penduduk dan luas wilayah Singapura dan Indonesia tidak bisa dibandingkan secara setara.
Namun, jika melihat ke Jepang, Korea, dan Amerika Serikat, masing-masing memiliki level 185,192, dan 336 hari stok BBM.
Stok jangka panjang ini berfungsi agar negara juga tidak terlalu terdampak fluktuasi harga minyak dunia yang bisa naik turun setiap hari.
(roy/roy)
http://bit.ly/2VYblTE
January 16, 2019 at 03:51PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Stok BBM untuk 20 Hari, Begini Penjelasan Pertamina"
Post a Comment