Bursa saham kawasan regional berhasil mengabaikan pelemahan Wall Street. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup anjlok 1,22%, indeks S&P 500 amblas 1,42%, dan indeks Nasdaq Composite terpangkas 1,91%.
Sentimen negatif berupa revisi ke bawah atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh International Monetary Fund (IMF) tampak sudah selesai di price-in oleh pelaku pasar pada perdagangan kemarin (22/1/2019).
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 3,5%, dari yang sebelumnya 3,7% pada proyeksi bulan Oktober. Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan sebesar 3,6%, turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 3,7%.
Namun, pelaku pasar perlu mewaspadai dampak dari rilis data ekonomi di Jepang. Pada hari ini, ekspor periode Desember 2018 diumumkan terkontraksi sebesar 3,8% YoY, lebih buruk dari konsensus yang hanya memperkirakan kontraksi sebesar 1,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor hanya tumbuh 1,9% YoY, di bawah konsensus yang sebesar 3,7% YoY.
Kinerja perdagangan internasional Jepang yang mengecewakan bisa memantik sell-off di bursa saham regional.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)
http://bit.ly/2AX8G3I
January 23, 2019 at 04:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Terpengaruh Wall Street, Bursa Asia ke Zona Hijau"
Post a Comment