Sekitar seperempat aktivitas pemerintah federal ditutup sebagian akibat kekurangan dana sejak 22 Desember, setelah Trump meminta dana sebesar US$ 5,7 miliar (sekitar Rp 80 triliun) tahun ini dari Kongres untuk membangun tembok keamanan di perbatasan barat daya AS.
Dalam pidatonya di konvensi Biro Pertanian Amerika di New Orleans, Trump kembali mendesak Kongres untuk mencairkan dana tembok. Trump juga mengatakan pesawat tak berawak, sensor, dan teknologi lainnya tidak dapat melakukan apa yang bisa dilakukan tembok untuk menghentikan masuknya imigran ilegal ke AS.
Petani, kelompok pendukung utama Trump, telah dirugikan oleh penutupan karena pinjaman federal dan aplikasi bantuan pertanian terhenti dan rilis data pertanian dan tanaman utama telah tertunda.
"Jika Anda ingin membantu petani, buka kembali pemerintah," kata Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer dalam postingan Twitternya, dilansir dari Reuters.
Jumlah petugas keamanan bandara yang tidak masuk kerja terus meningkat sejak awal penutupan. Sebagian besar pekerja Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) diharuskan melapor ke tempat kerja tetapi mereka tidak dibayar karena kurangnya dana.
Juru bicara TSA Michael Bilello pada hari Senin mengatakan TSA memiliki tingkat ketidakhadiran yang tidak terjadwal sebesar 7,6% secara nasional, dibandingkan dengan tingkat 3,2% setahun yang lalu.
![]() |
Banyak petugas keamanan "diperbolehkan mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan," kata Ketua Keamanan Dalam Negeri DPR Bennie Thompson, yang juga seorang Demokrat, dalam sebuah pernyataan.
Demokrat, yang mengendalikan DPR, telah menolak permintaan Trump untuk mengeluarkan pendanaan sebesar US$5,7 miliar. DPR, seperti halnya Demokrat di Senat, perlu untuk meloloskan sebagian besar undang-undang di majelis meskipun Partai Republik merupakan mayoritas di sana.
Pada hari Minggu, Senator Republik Lindsey Graham mendesak Trump untuk membuka kembali pemerintah dalam waktu singkat demi bisa memulai kembali perundingan. Gagasan itu adalah yang telah dipromosikan Demokrat selama berminggu-minggu.
"Itu adalah saran yang dibuat Lindsey tetapi saya menolaknya," kata Trump kepada wartawan ketika dia meninggalkan Gedung Putih menuju Louisiana. "Saya ingin menyelesaikannya, saya tidak ingin hanya menunda."
Shutdown parsial kali ini adalah yang terpanjang dalam sejarah AS dan telah membuat Trump menelurkan banyak ide agar dapat memperoleh pendanaan untuk tembok yang menurutnya diperlukan untuk mengamankan Amerika Serikat dari imigran dan narkoba ilegal.
Melansir Reuters, Demokrat mengatakan ada cara yang lebih murah dan lebih efektif untuk meningkatkan keamanan perbatasan daripada membangun tembok yang harganya bisa melampaui US$ 25 miliar. Mereka telah menawarkan US$1,3 miliar untuk dana keamanan perbatasan baru tahun ini untuk membantu membayar berbagai teknologi tinggi dan alat-alat lain di perbatasan.
Ketika ia mencalonkan diri sebagai presiden, Trump mengatakan Meksiko akan membayar untuk tembok itu tetapi pemerintahnya menolak. Baru-baru ini, ia menyarankan bahwa kesepakatan perdagangan yang dinegosiasikan ulang dengan Meksiko dapat mendatangkan pendapatan yang dibutuhkan untuk membangun tembok atau bahwa dana militer dan tentara AS dapat dimanfaatkan.
Pekan lalu, Trump mengisyaratkan akan menyatakan keadaan negara berstatus "darurat nasional" dan mengalihkan dana Korps Insinyur Angkatan Darat AS untuk tembok, tetapi dia mengatakan tidak akan segera mengambil tindakan seperti itu.
Di Desember, Trump mengatakan akan bertanggung jawab atas penutupan itu tetapi setelahnya ia malah menyalahkan Demokrat sebagai penyebab penutupan. Namun semakin banyak orang Amerika menyalahkan Trump atas penutupan itu, menurut sebuah jajak pendapat Reuters/ Ipsos.
(prm)http://bit.ly/2DbszW0
January 15, 2019 at 10:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiada Solusi, Penutupan Pemerintah AS Masuki Pekan Ke-4"
Post a Comment