Penurunan tersebut terjadi setelah CEO Elon Musk mengumumkan Tesla memangkas 7% dari pekerjaan penuh waktunya demi meningkatkan produksi sedan Model 3.
Terakhir kali investor Tesla mengalami kerugian adalah pada 28 September 2018, ketika saham anjlok hampir 14% setelah Komisi Sekuritas dan Bursa menggugat Musk atas kasus penipuan.
Namun, sebagian besar pemegang saham dipastikan telah memperoleh keuntungan karena berinvestasi di perusahaan pembuat listrik tersebut. Saham debut tesla diperdagangkan pada US$ 17 dan sekarang diperdagangkan di lebih dari US$ 300 per sahamnya. Jika menginvestasikan sekitar US$ 1 juta pada IPO, maka saham itu sekarang ini akan bernilai sekitar US$ 17,8 juta, mengutip laporan CNBC International, Minggu (20/1/2019).
Namun tidak ada yang tahu pasti arah pergerakan saham tesla. Banyak hal yang mempengaruhi pergerakan saham Tesla, mulai dari keadaan financial perusahaan, penundaan produksi yang pernah terjadi beberapa kali, dan bahkan cuitan Elon Musk di Twitter hingga perilakunya. Tapi ternyata semua ketidakpastian itu menjadi daya tarik tersendiri bagi short-seller (investor yang suka mengambil keuntungan dengan masuk ke pasar saat saham sedang anjlok dan menjualnya kembali begitu saham naik), yang bisa membawa keuntungan besar saat saham Tesla anjlok.
Berikut adalah beberapa catatan penurunan saham terparah Tesla yang justru menjadi berkah bagi short-seller.
28 September 2018 - 13,9%
Lebih dari enam minggu setelah Musk memposting di Twitternya bahwa "keuangan perusahaan terjamin", dengan maksud menjadikan perusahaan sebagai perusahaan tertutup dengan membeli sahamnya seharga US$ 420 per saham. Akibat hal itu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS menggugat Musk karena mengeluarkan pernyataan "palsu dan menyesatkan" dan karena gagal melaporkan ke regulator mengenai materi acara perusahaan dengan benar. Musk menyebut tuduhan SEC "tidak bisa dibenarkan" dan mengatakan dia "tidak pernah berkompromi" dengan integritasnya.
Gugatan itu diajukan setelah pasar ditutup pada 27 September, dan sahamnya anjlok 14% pada hari berikutnya menjadi US$ 264,77. Namun, sahamnya rebound lebih banyak pada hari perdagangan berikutnya, 1 Oktober, naik 17% setelah Musk mencapai kesepakatan dengan SEC. Musk setuju untuk membayar denda ganti rugi senilai US$ 20 juta dan menyerahkan perannya sebagai ketua dewan selama setidaknya tiga tahun. SEC juga mendenda Tesla US$ 20 juta dan mengatakan perusahaan harus merekrut dua direktur independen ke dalam jajaran dewan.
![]() |
16 Juli 2013 - 14,3%
Analis Goldman Patrick Archambault, yang memantau Tesla, mengeluarkan laporan dengan target harga pada saham sebesar US$ 84, penurunan 34% dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang sebesar US$ 127,26. Archambault telah membuat tiga skenario untuk perusahaan, berdasarkan berapa banyak mobil yang akan dijual, pangsa pasar, dan margin operasinya. Melonjaknya harga saham perusahaan membuat Tesla mencaplok 3,5% pangsa pasar global dalam dua kategori dan margin operasinya sebesar 15,2%, tetapi meskipun demikian sahamnya hanya akan dihargai US$ 113 per saham.
Lebih dari lima tahun kemudian, margin operasi Tesla hanya sedikit di atas 6%, tetapi sahamnya telah melonjak. Hal itu membuat investor dengan cepat kembali memburu saham Tesla, setelah ramai aksi jual akibat laporan Goldman. Hal itu meyebabkan harga saham perusahaan naik 10% pada hari berikutnya.
6 November 2013 - 14,5%
Perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Ekspektasi investor telah melambung tinggi, harga saham perusahaan juga telah berlipat ganda hanya dalam hitungan bulan. Namun, laporan optimis itu rupanya menjadi berita yang tidak cukup baik bagi investor, sehingga saham perusahaan turun ketika pasar dibuka. Saham Tesla tercatat turun 7,5% keesokan harinya.
27 Des 2010 - 15,1%
Sudah 180 hari sejak IPO, berarti orang dalam memiliki opsi untuk menjual sahamnya. Perusahaan yang didukung oleh ventura sering kali tenggelam ketika periode penguncian berakhir dan investor besar mulai mencari likuiditas.
Akibat penurunan 7,8% dalam saham di hari sebelumnya, investor mulai ramai melakukan aksi jual lagi setelahnya.
6 Juli 2010 - 16,1%
Tesla memiliki debut pasar yang sukses pada 29 Juni, karena saham melonjak 41% ditutup menjadi US$ 23,89. Tapi sayangnya hal manis itu tidak berlangsung lama.
Saham perusahaan turun berurut-turut untuk lima hari perdagangan berikutnya, jatuh di bawah harga IPO US$ 17 pada 6 Juli karena investor khawatir tentang kerugian yang meningkat dari perusahaan. Pada kuartal pertama 2010, kerugian bersih Tesla adalah sebesar US$ 29,4 juta, melebihi pendapatannya yang sebesar US$ 20,8 juta.
13 Januari 2012 - 19,3%
Penurunan satu hari terbesar Tesla terjadi pada hari ketika perusahaan mengumumkan dua pengunduran diri dewannya, bertepatan dengan rencana perusahaan untuk mulai menjual Model S-nya.
Peter Rawlinson, wakil presiden dan chief engineer Tesla, mengundurkan diri "untuk mengurus masalah pribadi di Inggris," kata seorang juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan. Pada hari yang sama terungkap bahwa Nick Sampson, yang merupakan direktur rekayasa kendaraan dan kerangka mobil perusahaan, juga baru mengundurkan diri dari perusahaan.
Namun, investor pada akhirnya tidak terlalu khawatir mengenai berita itu. Saham perusahaan menguat 17% pada hari perdagangan berikutnya, hari kelima terbaik yang pernah ada.
![]() |
(gus)
http://bit.ly/2FBPKLN
January 21, 2019 at 12:22AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Petaka Tesla yang Berujung Saham Anjlok Sejak 2010"
Post a Comment