Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan berpotensi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas hari ini, Senin (21/1/2019). Analisis tersebut didasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya berpotensi pada level 6.400 hingga 6.500.
Salah satu sentimen positif tersebut dipengaruhi membaiknya situasi global yang terlihat dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS). Indeks Dow Jones terbang 1,38%, S&P 500 melonjak 1,32%, dan Nasdaq Composite naik 1,03% akhir pekan lalu.
Wall Street terangkat naik akibat perkembangan perang dagang AS-China yang mengarah menjadi damai dagang. Bloomberg melaporkan, seperti dikutip Reuters, China berkenan untuk menaikkan kuantitas impor produk-produk AS selama 6 tahun dengan nilai lebih dari US$ 1 triliun. Nilai yang hampir sama dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Dampak positifnya, surplus neraca dagang China dengan AS bisa turun sangat signifikan. Tahun lalu, China menikmati surplus US$323 miliar saat berdagang dengan AS, dan pada 2024 surplus bisa menjadi 0 alias impas.
Dari dalam negeri, IHSG menutup pekan kemarin dengan reli kenaikan empat hari berturut-turut dan menutupnya dengan kenaikan 0,37% ke level 6.448. Bank Indonesia (BI) mengatakan aliran dana asing cukup deras masuk ke Republik Indonesia.
"Aliran modal asing terus berlanjut dari Desember 2018 ke Januari 2019 ini. Angka kami sampai 17 Januari 2019 inflows berjumlah Rp 14,75 triliun," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo di Gedung BI, Jumat (18/1/2019).
Ada juga sentimen lainnya di mana penjualan motor tumbuh 8,9% periode Desember 2018, lebih baik dibandingkan penjualan sebelumnya yang tumbuh 8,6%. Hal ini seiring dengan rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tengah mencari celah untuk melegalkan eksistensi ojek online.
Lalu, ke mana IHSG hari ini akan bergerak? Simak ulasan teknikal berikut.
![]() |
Namun IHSG dibayangi tren konsolidasi jangka pendek, mengingat terbentuknya pola doji selama tiga hari berturut-turut, meskipun menguat, terlihat kenaikan IHSG tersebut cenderung masih terbatas.
Penguatan IHSG masih memungkinkan, mengingat posisinya masih bergerak di atas garis rata-rata level nilainya selama lima hari (moving average/MA5). Level 6.500 akan menjadi penghalang kenaikan (resistance) jika IHSG mengarah ke utara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm)
http://bit.ly/2RDeZU5
January 21, 2019 at 03:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awas, Penguatan IHSG Mulai Tertahan"
Post a Comment