Hingga pukul 10:02 WIB, JPY melemah 0,34% ke level 109.75. Seperti dilansir Infinitiv, Rabu (23/1/2019), ekspor Jepang periode Desember 2018 diumumkan turun sebesar 3,8% YoY, lebih rendah dari konsensus Refinitiv yang memperkirakan koreksi hanya sebesar 1,9% YoY.
Sementara itu, impor hanya tumbuh 1,9% selama tahun berjalan (YOY), jauh di bawah konsensus yang sebesar 3,7% YoY. Sehingga defisit neraca perdagangan Jepang senilai miliar US$55,3.
Secara teknikal, yen Jepang memiliki kecenderungan bergerak melemah terhadap dolar AS. Hal ini dapat di lihat dari dari posisi dolar AS yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5) terhadap yen.
Sumber: Refintiv
|
Mengacu pada Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/MACD), posisi yen masih pada tren turun (death cross).
Apabila pelemahan yen berlanjut, level penahan pelemahan (support) tersebut yang paling terdekat diperkirakan berada di 110 yen per dolar AS.
Yen juga tertekan data inflasi Jepang periode Desember 2018 yang diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Refinitiv akhir pekan kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps)
http://bit.ly/2T6JazL
January 23, 2019 at 05:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Baru Rilis Data Ekonomi, Yen "keok" Lawan Dolar AS"
Post a Comment