
Bloomberg News memberitakan, seperti dikutip dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min akan mengunjungi Washington pada 28 Januari. Bahkan kabarnya Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBoC), disebut-sebut juga akan ikut dalam delegasi itu.
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Kabar ini membuat pasar berbunga-bunga. Harapan akan damai dagang AS-China sepertinya bisa terwujud, meski mungkin memakan waktu yang tidak sebentar.
Akibatnya, investor mulai berani bermain di aset-aset berisiko di negara berkembang. Arus modal pun mengalir deras ke Asia, termasuk Indonesia sehingga menopang penguatan rupiah dan IHSG.
Kemudian, penurunan harga minyak menjadi pendongrak kinerja rupiah. Sepanjang pekan lalu, harga minyak jenis brent melorot 1,69% sementara light sweet turun 0,2%.
Penurunan harga minyak adalah berkah buat rupiah. Pasalnya, ketika harga minyak turun maka biaya impornya bisa ditekan.
Dengan begitu, beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) bisa dikurangi. Devisa dari ekspor-impor barang dan jasa yang membaik menjadi modal bagi penguatan rupiah.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
http://bit.ly/2RRSafz
January 28, 2019 at 12:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hore, Pemerintahan AS Sudah Buka Lagi!"
Post a Comment