Search

IHSG Ketiban Bintang Jatuh, Masih Mampukah Bangkit?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi dengan melemah 0,34% ke level 6.436, Selasa (29/1/2019). Minimnya sentimen positif membuat investor stagnan dan lebih memilih merealisasikan keuntungan (profit taking) sembari menunggu sinyal positif.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG masih akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah terbatas hari ini. Analisis tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya yang berpotensi terjadi masih pada 6.400 hingga 6.500.


Meskipun perundingan perang dagang hari ini merujuk pada waktu Amerika Serikat (AS), Wall Street masih gamang karena earning seasons juga tengah berlangsung. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,21%, S&P 500 melemah 0,15%, dan Nasdaq Composite terjatuh 0,81%.

Laporan keuangan 3M kuartal IV-2018 yang baru di rilis melaporkan laba per saham (Earnings per Share/EPS) produsen Post-It ini sebesar US$ 2,31. Naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,1.

Wall Street juga di buat gamang lantaran investor menanti keputusan The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pada 30 Januari waktu setempat. Pelaku pasar memperkirakan Jerome 'Jay' Powell dan kolega tetap mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Bahkan menurut CME Fedwatch, kemungkinannya mencapai 100%.


Dari dalam negeri, IHSG kembali bergerak di bawah level support 6.450. Investor asing mulai masuk ke pasar saham nasional meski nilainya tidak terlalu besar. Asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 165 miliar di pasar reguler.

Secara teknikal, IHSG dibayangi koreksi minor seiring munculnya pola bintang jatuh (shooting star) dengan ekor tidak terlalu panjang. Pola tersebut memberi indikasi perubahan arah tren yang mengarah pada penurunan.

Sumber: Refinitiv
Indikator teknikal lainnya yaitu rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) menunjukkan kecenderungan turun, hal ini terlihat dari pola dead cross yang terbentuk.

IHSG juga bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5), atau cenderung tertekan dalam jangka pendek. Level 6.400 akan kembali di uji jika indeks mengakhiri perdagangan di zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2sS16CO
January 30, 2019 at 03:36PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "IHSG Ketiban Bintang Jatuh, Masih Mampukah Bangkit?"

Post a Comment

Powered by Blogger.