Ikut 'Perang Dingin' OVO Vs Gopay, BUMN Bikin Senjata LinkAja

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah selama ini hanya menjadi penonton dalam pertarungan financial technology (fintech) sistem pembayaran, Himpunan Bank-Bank milik negara (Himbara) mulai merasa gerah. Himbara berusaha menerapkan tindakan ofensif untuk mencapai posisi aman dalam persaingan pasar. Mereka akan bergabung untuk membentuk layanan financial technology (fintech) sistem pembayaran dalam bentuk QR Code.

Perusahaan fintech yang mulai populer di Indonesia seperti OVO dan Gopay nampaknya menjadi sebuah ancaman bagi BUMN karena telah hadir sebagai pendatang baru dalam dunia transaksi non-tunai.

Produk pembayaran non tunai QR Code yang dikeluarkan oleh Himbara bernama LinkAja yang terintegrasi dengan perusahaan BUMN lainnya. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Tekologi Informasi dan Operasi PT Bank Negara Indonesia TBK (BNI) Dadang Setiabudi pada halaman CNBC Indonesia.

"Jadi Himbara (Himpunan Bank-Bank Milik Negara) plus Telkomsel mau digabung menjadi satu Namanya LinkAja," kata Dadang di Kantornya, Rabu (23/1/2019).

Saat ini, Dadang juga menambahkan bahwa Himbara sedang mengurus izin ke Bank Indonesia (BI) dan mulai memperisiapkan diri untuk segera launching di akhir Febuari atau di awal Maret 2019.

Selain itu, Himbara juga sudah membicarakan tentang potensi kerjasama dengan dua perusahaan asal China Alipay dan WeChat setelah layanan LinkAja beroperasi.

Ketua Umum Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bernama Maryono mengatakan bahwa layanan fintech ini merupakan penyatuan layanan Himbara.

"Itu adalah salah satu respons daripada bank melakukan cross top up dan lain sebagainya, dan mengembangkan teknologi yang lebih baik," kata Maryono dalam belum lama ini.

Pernyataan Maryono nampaknya tidak bisa dianggap enteng. Karena kemunculan LinkAja akan menambah persaingan semakin ketat, setelah selama ini hanya didominasi oleh OVO dan Gopay.

[Gambas:Video CNBC]

(dob)

Let's block ads! (Why?)