"Artinya, Bank Indonesia, seperti statement-nya minggu lalu, akan perhatikan Fed Fund Rate. Akan ada satu kali kenaikan di 7-day repo rate Indonesia," kata Head of Mandiri Institute Moekti Soejachmoen, Senin (21/1/2019).
Moekti memprediksi tahun ini ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh tahun ini menjadi 5,3%. Tingkat inflasi juga diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan level tahun lalu. Berdasarkan hal tersebut, ia meyakini masih akan ada banyak investor yang datang ke Indonesia.
Menurutnya, agar bisa bertahan di tengah perlambatan ekonomi Tiongkok dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, Indonesia harus fokus pada sektor manufaktur atau barang-barang yang diminati Tiongkok, yaitu barang-barang konsumsi.
"Ekonomi Tiongkok sudah berubah polanya. Dulu impor bahan baku, sekarang berubah dari produksi ke konsumsi. Maka mereka juga akan banyak ke barang-barang konsumsi. Kita jangan sampai ketinggalan lagi karena kita sudah sering beberapa kali ketinggalan dari tren dunia," pungkasnya.
Secara umum, menurut Moekti, Indonesia masih tetap akan bertumbuh dengan jumlah investor asing dan domestik tetap masuk di tahun ini. Meski masuk ke tahun politik, ekonomi Indonesia dinilainya cukup tahan sehingga kaitan antara ekonomi dan politik tidak terlalu berkaitan erat.
(dru)
http://bit.ly/2CBj551
January 21, 2019 at 07:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mandiri Institute: BI Naikkan Bunga Acuan Satu Kali di 2019"
Post a Comment