Memasuki tahun 2018, harga Bitcoin terus menurun. Bahkan sejak Desember 2018 hingga saat ini harga Bitcoin masih terus berjuang untuk bisa menembus kisaran US$4.000 per koin.
Namun, kabar buruk tak hanya berhenti di situ. Kejatuhan harga Bitcoin masih bisa lebih dalam lagi.
JPMorgan Chase memprediksi tahun ini harga Bitcoin bisa anjlok ke US$1.260 per koin atau setara Rp 17,64 juta (asumsi US$1= Rp 14.000).
"Jika tren penurunan pasar masih berlanjut," ujar analis dan Managing Director JP Morgan Jan Loeys dalam catatannya kepada klien seperti dikutip dari CNBC International, Senin (28/1/2019).
"Kami telah lama skeptis akan nilai dari cryptocurrency kecuali pada kondisi distopia yang ditandai dengan hilangnya kepercayaan investor pada semua aset cadangan utama," jelas Jan Loeys.
Skeptisnya JPMorgan pada mata uang digital paling populer ini karena Bitcoin memiliki potensi bubble seperti mirip yang terjadi pada saham sektor teknologi pada 1990-an.
 Foto: infografis/10 Tahun Perjalanan Bitcoin/Aristya Rahadian Krisabella |
Selain itu, ketidakmampuan Bitcoin mengungguli pasar saham ketika investor menghindari pasar modal seperti terjadi pada periode musim panas 2015 dan Februari 2018. Kemungkinan karena Bitcoin overvaluasi.
"Bahkan dalam skenario ekstrem seperti resesi dan krisis keuangan, ada instrumen yang lebih likuid dan tidak rumit untuk ditransaksikan, diinvestasikan, dan sebagai lindung nilai ketimbang Bitcoin," jelas Jan Loeys.
Tahun lalu, harga Bitcoin sudah anjlok 80% dari harga tertinggi di Desember 2017. Bahkan pada perdagangan hari ini, Senin (28/1/2019), Bitcoin dihargai Rp 48,93 juta per koin atau setara US$3.483,31 per koin. Dalam semalam harga Bitcoin sudah anjlok 2,13%.
(roy/prm)
http://bit.ly/2UqezO9
January 28, 2019 at 06:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Siap-siap Rugi, Harga Bitcoin Diprediksi Anjlok ke Rp 71 Juta"
Post a Comment