POLU menjadi emiten yang ke-17 tahun ini dan ke-634 di BEI. Data perdagangan menunjukkan, saham perseroan stagnan setelah dibuka di harga perdana Rp 288/saham. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,05% ke 6.323,81.
Perusahaan melepaskan sebanyak 150 juta saham. Artinya perusahaan akan memperoleh dana segar senilai Rp 34,20 miliar.
Dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai modal kerja, termasuk tidak terbatas pada pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya operasional dan biaya pemasaran. Perusahaan ini bekerja sama dengan PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.
Perusahaan garmen ini fokus memproduksi pakaian wanita ini dengan merek-merek seperti Michael Kors, Calvin Klein, Tommy Hilfiger, DKNY dan American Eagle.
Mayoritas penjualan perusahaan masih berorientasi ekspor mencapai 95% dari total penjualan, sedangkan sisanya pasar dalam negeri.
Akhir 2018, perusahaan mencatatkan nilai penjualan Rp 438,45 miliar, naik tipis dari total penjualan perusahaan tahun sebelumnya senilai Rp 437,76 miliar.
Laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan mencapai Rp 8,86 miliar, tumbuh dari Rp 8,20 miliar di akhir Desember 2017.
(tas)
https://ift.tt/2ZKNg3B
June 26, 2019 at 04:18PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi Emiten ke-17 di BEI, Saham Golden Flower Dibuka Stagnan"
Post a Comment