Pada perdagangan hari Senin ini (17/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas. Level pergerakan yang berpotensi untuk diuji berada pada rentang level 6.200 hingga 6.300.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), akhir pekan lalu tiga indeks utama di tutup dengan penguatan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,48%, S&P 500 bertambah 0,41%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,71%.
Pelaku pasar negeri Paman Sam melihat ada peluang penurunan suku bunga acuan di Negeri Adidaya. Bahkan investor sudah berani bertaruh The Federal Reserves/The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan bulan depan.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate (FFR) turun 25 bps (basis poin) ke 2,-2,5% pada Juli mencapai 68%. Sementara peluang penurunan 50 bps menjadi 1,75-2% adalah 19,5%. Keduanya lebih tinggi ketimbang suku bunga saat ini yang bertahan di 2,25-2,5%, yaitu hanya 12,5% probabilitas.
Namun, sejatinya bursa AS masih dibayangi risiko perang dagang. Belum ada konfirmasi bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di KTT G20 di Osaka (Jepang) akhir bulan ini. Washington sejauh ini masih ingin kedua pemimpin itu bertemu dan bisa membuka jalan menuju damai dagang.
Dari dalam negeri, investor dalam tiga hari terakhir lebih cenderung melakukan penjualan sahamnya. Sepanjang pekan lalu, asing tercatat lebih banyak mengurangi portofolio sahamnya dengan membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 182 miliar di pasar reguler.
Dari sisi teknikal, IHSG terlihat cenderung turun dan mendekati level penahan koreksinya (support) yang berada di level 6.250.
Secara pergerakan posisi IHSG kini berada di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5), sehingga terlihat memiliki kecenderungan turun dalam jangka pendek.
![]() |
Belum terlihat ada pola pembalikan yang terlihat dari kenaikan volume karena euforia pembelian saham di pasar. IHSG mulai mendekati ke arah penutupan gap kenaikan (gap up) yang terbentuk akhir bulan lalu di 6.200.
Secara Stochastic IHSG masih terlihat bergerak turun (bearish) dalam jangka pendek, jika mengacu pada indikator teknikal Stochastic Slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)http://bit.ly/2XQBDaH
June 17, 2019 at 03:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pekan lalu Naik Tipis, IHSG Hari Ini Berpotensi Memerah"
Post a Comment