
Berikut kurs dolar AS di pasar NDF hari ini, Jumat (21/6/2019), dibandingkan kala penutupan pasar spot hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:
Periode | Kurs 20 Juni (15:58 WIB) | Kurs 21 Juni (07:41 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.183,5 | Rp 14.112,5 |
1 Bulan | Rp 14.231 | Rp 14.160 |
2 Bulan | Rp 14.296 | Rp 14.207 |
3 Bulan | Rp 14.356 | Rp 14.257,5 |
6 Bulan | Rp 14.532 | Rp 14.460 |
9 Bulan | Rp 14.726 | Rp 14.635 |
1 Tahun | Rp 14.918,5 | Rp 14.845 |
2 Tahun | Rp 15.668,1 | Rp 15.655,6 |
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 20 Juni pukul 08:26 WIB:
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 14.375 |
3 Bulan | Rp 14.480 |
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,6%. Sepertinya penguatan rupiah akan berlanjut hari ini, sehingga rantai apresiasi berpeluang genap empat hari.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)http://bit.ly/2Rqr2Rq
June 21, 2019 at 02:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wangi Semerbak Penguatan Rupiah Sudah Tercium"
Post a Comment