Jakarta, CNBC Indonesia - Impor bahan bakar minyak terbilang tinggi. Hal ini seiring dengan tingginya konsumsi BBM subsidi dalam negeri. Tak heran, bila kondisi ini membuat neraca transaksi berjalan jebol. Namun, pemerintah memilih tak menaikkan harga jelang pilpres 2019, untuk menekan konsumsi BBM bersubidi.
Lantas, ke depannya, bagaimana para tim pemenangan calon presiden meramu jalan keluar persoalan ini? Apakah defisit transaksi berjalan ini akan selesai? Apa strategi bila nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden? Berikut ini, dialog Hera F. Haryn bersama dengan Agus Sari, tim ekonomi TKN Jokowi-Ma'Ruf dan Ramson Siagian, dari Tim Ekonomi BPN Prabowo-Sandi, dalam Closing Bell (Kamis, 25/01/2019).
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2TbxThN
January 25, 2019 at 01:19PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Dampak Demo 21-24 Mei, Sarinah Berpotensi Rugi Rp1,5 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen store pertama di Indonesia, Sarinah yang berada di depan … Read More...
AS Awasi Mata Uang Singapura dan Malaysia, Karena Manipulasi?Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memasukkan Singapura, Malaysia, d… Read More...
Mudik Bareng BNI Bikin Hemat Pengeluaran Lebaran Sampai 50%Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hari ini memberangkatkan 2 ribu orang … Read More...
Mulai Diserbu Pemudik, Begini Suasana Rest Area 86 Cikampek[unable to retrieve full-text content]
Arus mudik resmi dimulai, Rest area 86 Cikampek menjadi tempa… Read More...
Ada Jalan Tol Lampung-Palembang, Mudik Dari 12 Jam Jadi 7 Jam
Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk yang mau mudik ke wilayah Sumatera, saat ini jalan tol Trans S… Read More...
0 Response to "Adu Taktik Politik BBM Calon Presiden"
Post a Comment