Pendanaan ini didapatkan dalam 1.707 kali suntikan dana. Naik dari tahun lalu yang hanya mencapai 1.480 suntikan modal. Sebagian besar suntikan dana ini didapatkan dari transaksi dengan nilai lebih dari US$100 juta dalam satu kali putaran pengumpulan dana.
Suntikan dana sebesar US$14 miliar kepada Ant Financial, perusahaan sistem pembayaran yang terafiliasi dengan Alibaba Group Holding menjadi yang terbesar tahun ini. Nilai ini setara dengan 35% dari total dana yang dikumpulkan oleh fintech, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (30/1/2019).
Dalam tiga bulan terakhir, ada lima unicorn baru di dunia. Termasuk startup penyedia kartu kredit bernama Brex, startup bank digital Monzon dan startup agregator data Plaid. Unicorn adalah startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar.
Investor venture capital telah menggelontorkan dana miliaran dolar ke perusahaan fintech, dengan harapan mereka dapat mengambil pangsa pasar lembaga keuangan konvensional melalui layanan keuangan digital yang lebih mudah digunakan dan lebih murah.
![]() |
Fintech telah muncul secara global di semua sektor keuangan, termasuk pinjaman, perbankan dan manajemen kekayaan.
CB Insights memprediksi tahun ini ada kemungkinan beberapa fintech menunda rencana penawaran harga saham perdana (IPO) karena bisa memenuhi kebutuhan dana dari investor.
"Kegiatan IPO kemungkinan masih akan tetap loyo pada tahun 2019," tulis laporan CB Insights.
Transaksi suntikan modal untuk fintech di Asia tumbuh besar di 2018 dan menciptakan rekor baru sebesar US$22,65 miliar atau tumbuh 38%.
Simak Video tren bisnis digital Indonesia di bawah ini:
(roy/gus)http://bit.ly/2BaJ4QI
January 29, 2019 at 10:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fintech Sedot Dana Investor Rp 554 T, Mayoritas ke Alibaba"
Post a Comment