Search

JK Bilang Mahal, ADHI: Biaya Rp 673/KM itu Kompetitif

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyebutkan pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) lebih murah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membangun moda raya terpadu (mass rapid transit/MRT). Sebab, proyek ini dibangun dengan skema melayang (elevated).

Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setia Brata mengatakan nilai pembangunan yang sebesar Rp 673 miliar/kilometer ini disebut cukup kompetitif, dibangun dengan skema elevated yang dinilai lebih murah ketimbang skema lain.

Biaya LRT Jabodebek sebesar Rp 673 miliar/kilometer sudah termasuk sarana dan prasarana. Sebagai perbandingan, untuk pembangunan LRT Manila, Filipina dananya senilai Rp 904 miliar/kilometer. </span>"Per kilometer itu [Rp 673 miliar], kita cukup kompetitif ketimbang proyek lain yang sejenis," kata Pundjung di Pabrik Precast LRT Pancoran, Jakarta, Senin (14/1).

Dia menyebutkan, jumlah tersebut sudah mencakup biaya untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan biaya operasional (operational expenditure/opex).

Pembiayaan ini juga mempertimbangkan jenis pekerjaan yang dilakukan dan teknologi yang digunakan dalam membangun.
Menurut Pundjung, dalam melakukan kajian sebelum pembangunan dilakukan, pilihan dengan skema elevated paling murah jika dibandingkan dengan pembangunan di atas tanah atau di bawah tanah (underground).

Sebelumnya Wakil Presiden mengkritik proyek tersebut. "Siapa konsultannya ini yang bikin ini, sehingga biayanya Rp 500 miliar per kilometer. Kapan kembalinya (modalnya)? Kalau dihitungnya seperti itu," ujar JK seperti dilaporkan detik.com dan dilansir Sabtu (12/1/2019).

(tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Ft8AET
January 14, 2019 at 06:07PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "JK Bilang Mahal, ADHI: Biaya Rp 673/KM itu Kompetitif"

Post a Comment

Powered by Blogger.