
Berbicara dalam acara penyerahan sertifikat tanah di halaman skadron 21/Sena, Pusat Penerbangan Angkatan Darat Pondok Cabe, Jokowi kembali menekankan pentingnya masyarakat memiliki sertifikat tanah.
Pasalnya, masih kerap terjadi konflik tanah yang melbatkan antara sesama maupun dengan perusahaan besar. Sampai saat ini, baru sekitar 46 juta warga yang bersertifikat, sementara 82 juta lainnya belum tersertifikasi.
"Oleh karena itu saya perintahkan Pak Menteri tidak bisa [membagikan] 500.000 [sertifikat tanah setiap tahun]. Saya minta 2017 5 juta keluar, 2018 7 juta, buat tahun ini 9 juta harus keluar," kata Jokowi.
"Caranya gimana, saya enggak tahu. Enggak mau tahu. Terlampaui semua 2017 5,4 juta 2018, 9,4 juta bisa keluar," tegas kepala negara.
Jokowi pun kembali mengingatkan, bahwa sertifikat tanah bisa menjadi modal awal bagi masyarakat untuk berusaha. Namun, dia menekankan agar penggunaan sertifikat tanah betul-betul dikalkulasi dari sisi risikonya.
"Jangan paksakan pinjam ke bank. Hitung, kalkulasi. Di Tangerang harga udah mahal. Dapat Rp 300 juta senang, uang di bawa pulang senang. Yang Rp 150 juta besoknya belikan mobil. Hati-hati. Jangan seperti itu," jelasnya.
Khusus untuk wilayah Tangerang Selatan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berjanji penerbitan sertifikasi khusus di kota ini bisa rampung 100% pada tahun ini.
"Kota Tangsel [Tangerang Selatan] 100% Insha Allah beres tahun ini," jelas Jokowi.
Sebagai informasi, pembagian sertifikat tanah pada siang ini merupakan agenda pertama dalam rangkaian kegiatan Presiden hari ini. Presiden akan kembali menyerahkan sertifikat tanah di wilayah Bekasi dan sertifikat wakaf di wilayah yang sama. (hps)
http://bit.ly/2RNG5rR
January 25, 2019 at 08:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ultimatum Jokowi: 9 Juta Sertifikat Harus Keluar pada 2019"
Post a Comment