Pasar dalam negeri yang libur Hari Raya Idul Fitri selama 1 pekan membuat rupiah tidak diperdagangkan. Namun seandainya hari ini tidak libur, rupiah kemungkinan akan melemah yang terlihat dari pasar Non-Deliverable Forwards (NDF).
Pasar NDF dapat dijadikan alternatif untuk melihat pergerakan rupiah, karena pasar spot valuta asing dalam negeri tutup. Pada umumnya, pergerakan di pasar NDF dapat menjadi indikasi untuk menentukan nasib rupiah saat perdagangan pasar spot kembali dibuka pekan depan.
Sebagai informasi NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dengan kontrak besaran dan jangka waktu tertentu. Selama ini NDF diperdagangkan di pusat-pusat finansial global seperti London, New York, atau Singapura.
Pada penutupan pasar NDF Selasa (4/5/19) untuk kontrak 1 pekan rupiah berada di level Rp 14.194/US$ sementara hari ini Rabu (5/5/19) pukul 9:23 WIB berada di level Rp 14.214/US$ atau melemah 0,14%.
Berikut kurs dolar AS terhadap rupiah di pasar NDF saat ini dibandingkan posisi penutupan pasar hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:
Periode | Kurs Terakhir 4 Juni | Kurs 5 Juni (Pukul 9:23 WIB) |
1 Pekan | 14.194 | 14.214 |
1 Bulan | 14.262 | 14.273 |
2 Bulan | 14.336 | 14.332 |
3 Bulan | 14.409 | 14.414 |
6 Bulan | 14.611 | 14.622 |
9 Bulan | 14.798,15 | 14.801,15 |
1 Tahun | 15.013 | 15.009 |
2 Tahun | 15791 | 15.881 |
WB kini memprediksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini sebesar 2,6% atau turun dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 2,9% yang diberikan pada bulan Januari lalu. Sementara untuk tahun 2020, PDB diperkirakan naik tipis 2,7%.
Melambatnya laju ekonomi global itu disebabkan oleh lesunya perdagangan internasional. Proyeksi ini dibuat dengan asumsi bahwa bea impor baru akan dikenakan dan hubungan perdagangan antara AS dan China terus memburuk.
Meski memangkas PDB global, tetapi untuk Indonesia sendiri Bank Dunia masih memberikan proyeksi PDB cukup bagus yakni sebesar 5,2%, di saat proyeksi pertumbuhan negara-negara emerging market sebesar 4%. Ini berarti PDB Indonesia akan jauh di atas negara emerging market lainnya.
Meski demikian Bank Dunia melihat Indonesia masih rentan terhadap perubahan kondisi keuangan global yang sifatnya tiba-tiba. Ini karena Indonesia masih sangat bergantung pada aliran modal asing yang cenderung bergerak penuh gejolak.
Pelemahan rupiah di pasar NDF bisa jadi juga karena faktor technical rebound, apalagi melihat indeks dolar yang masih tertekan. Pada periode 30, 31 Mei dan 3 Juni, rupiah NDF kontrak 1 pekan sudah menguat hampir 2% dalam tiga hari perdagangan tersebut. (pap/hps)
http://bit.ly/316eAuA
June 05, 2019 at 05:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bank Dunia Pangkas PDB Global, Begini Rupiah Jika Tak Libur"
Post a Comment