Search

BI Didorong Turunkan Bunga Acuan, Ini Respons Bos BCA

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) tengah dinantikan pelaku pasar. Termasuk pelaku pasar keuangan di Indonesia, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini diharapkan bisa melakukan penyesuaian jika The Fed menempuh kebijakan dovish.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja menilai jika The Fed menurunkan suku bunga acuan dan diikuti oleh BI maka perlu diperhatikan kondisi likuiditas di dalam negeri.

"Kita lihat Fed saja, kalau Fed memang akan turunkan bunga saya kira preesure terhadap bunga, dari segi suku bunga acuan (khsusnya) dari luar negeri, saya rasa tidak ada ya. Tapi kita lihat likudiitas dalam negeri saja kecukupannya," ungkap Jahja di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Belakangan ini, di pasar keuangan global muncul ekspektasi The Fed kemungkinan bakal memangkas tingkat bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) hingga akhir 2019.

Mengutip CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan tetap di 2,25-2,5% pada akhir 2019 hanya 2,4%. Sementara peluang untuk turun 25 basis poin ke 2-2,25% adalah 15,9% dan kemungkinan turun 50 basis poin ke 1,75-2% mencapai 35,6%. Bahkan peluang penurunan Federal Funds Rate sampai 75 basis poin menjadi 1,5-1,75% pun cukup tinggi yaitu 32,8%.

Bahkan beberapa negara  tetangga Indonesia seperti Malaysia (Bank Negara Malaysia), Australia (The Reserve Bank of Australia), dan India (Reserve Bank of India) sudah menurunkan bunga acuan.

Indonesia, pun diharapkan dapat melakukan hal serupa mengingat setiap kali kebijakan moneter di negeri Paman Sam berubah, akan cukup berdampak bagi perekonomian global, termasuk Indonesia.

"Indonesia menurut saya mau tidak mau harus ikut [menurunkan bunga acuan]," kata Wakil Ketua Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Publik Raden Pardede di kompleks kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Meski begitu, Raden mengingatkan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) diharapkan tidak begitu saja dilakukan secara agresif. Pasalnya, penurunan bunga yang agresif dapat memicu pembalikkan arus modal ke luar negeri.

"Kalau The Fed turunkan 50 bps, menurut saya BI 25 bps saja. Itu tidak mengkhawatirkan. Arus modal tidak akan terus turun. Tapi kalau arahnya turun terus, kita juga bisa turunkan lagi," katanya. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WGbteu
June 13, 2019 at 03:04PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "BI Didorong Turunkan Bunga Acuan, Ini Respons Bos BCA"

Post a Comment

Powered by Blogger.