
Minyak WTI mengakhiri perdagangan Jumat (21/5/19) di level US$ 57,60. Sementara minyak Brent di kevel US$ 65,20, berdasarkan data dari Refinitiv.
Pada Kamis (20/6/19), Iran menembak jatuh drone milik militer Amerika Serikat (AS) dan membuat situasi di Timur Tengah semakin panas setelah pada pekan lalu dua kapal tanker di Teluk Oman diserang. AS menuduh Iran sebagai pelakunya yang langsung dibantah negara Islam itu.
Akibat penembakan drone tersebut, Presiden AS Donald Trump hampir saja melancarkan serangan militer ke Iran. Militer AS sudah bersiap menyerang, namun dibatalkan 10 menit sebelum serangan terjadi, mengutip kicauan Trump di Twitternya.
Tidak kondusifnya situasi di Timur Tengah dikhawatirkan akan menghambat laju distribusi minyak mentah dari kawasan tersebut, yang berkontribusi seperlima dari total output minyak global.
Selain itu, harapan akan adanya damai dagang antara AS - China setelah Presiden Trump mengkonfirmasi akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada KTT G20 memberikan sentimen positif ke pasar. Damai dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, sekaligus dua konsumen minyak terbesar ini diramal mampu membangkitkan roda perekonomian global, dan permintaan minyak mentah akan meningkat.
Masih ada lagi sentimen positif untuk minyak mentah, OPEC, Rusia dkk akhirnya sepakat untuk bertemu pada tanggal 2 Juli 2019 di Wina, Austria demi menentukan kelanjutan kebijakan pengurangan produksi yang telah dilakukan sejak Januari 2019 silam.
Sejauh ini OPEC telah memberi sinyal akan terus menahan produksi di level yang rendah. Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih juga pernah mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengurangi produksi secara bertahap dan menjaga pasokan di level normal.
Penguatan tajam di pekan ini membuat harga minyak mentah bangkit dari keterpurukan setelah dalam dua pekan terakhir tertahan di level terendah sejak pertengahan Januari 2019, dan telah anjlok lebih dari 20% sejak akhir April.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2J4dSWD
June 22, 2019 at 07:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gejolak Iran-AS Bawa Harga Minyak Melesat 9% Pekan Ini"
Post a Comment