Salah satunya berkaitan dengan protes yang disampaikan pakar-pakar lintas bidang asal Australia terhadap Tim Hukum Prabowo-Sandi. Ini lantaran kutipan yang disampaikan dalam permohonan gugatan ke MK tak sesuai.
Pakar hukum dari University of Melbourne Tim Lindsey mengatakan artikelnya yang dikutip Tim Hukum Prabowo-Sandi membahas kesulitan politik yang dihadapi oleh capres petahana Jokowi dua tahun lalu.
"Saya tidak pernah mengatakan Jokowi otoriter seperti klaim tim hukum Prabowo. Saya juga tidak pernah sebutkan ada kecurangan dalam pemilu," kata Tim Lindsey seperti dilansir detik.com, Sabtu (15/6/2019).
Tidak hanya Lindsey, pakar politik dari Australia National University Tom Power mengatakan konteks artikel yang dikutip Tim Hukum Prabowo-Sandi tidaklah tepat alias keliru.
"Sangat sulit sekali menyimpulkan bahwa tindakan pemerintahan Jokowi yang saya sebutkan bisa diterjemahkan sebagai bukti kecurangan pemilu yang masif dan terstruktur," kata Tom kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/6/2019).
![]() |
Menanggapi protes itu, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ali Lubis menilai protes Lindsey dan Power tidak tepat.
"Sebab di dalam menulis suatu artikel itu kan tentunya tidak asal menulis saja artinya sudah terlebih dahulu melakukan riset/penelitian atau investigasi sebelum membuat tulisan," kata Ali kepada wartawan, Sabtu (15/6/2019).
Sementara, terkait izin mengutip, menurut dia hal itu tidak diperlukan. Selama ini orang kerap mengutip pendapat dari berbagai ahli tanpa harus meminta izin terlebih dahulu. Sebelumnya, Lindsey juga memprotes tim hukum Prabowo yang tidak meminta izin mengutip artikelnya.
(miq/miq)
http://bit.ly/31yT3uY
June 15, 2019 at 08:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakar Asing Ramai-ramai Protes Prabowo, Ada Apa?"
Post a Comment