
Indeks Shanghai berhasil bangkit pasca anjlok sebesar 2,45% sepanjang pekan lalu. Pada hari ini, optimisme bahwa AS-China bisa segera meneken kesepakatan dagang mendorong aksi beli di bursa saham China dan Hong Kong.
Optimisme tersebut muncul pasca Amerika Serikat (AS) dan Meksiko mencapai kesepakatan pada hari Jumat kemarin (7/6/2019) untuk membatalkan kenaikan bea masuk yang menyasar produk impor asal Meksiko.
Pengenaan kenaikan bea masuk tersebut dibatalkan seiring dengan komitmen Meksiko untuk mengambil "langkah keras" guna menahan arus imigran ilegal yang masuk ke AS. Imigran ilegal yang biasanya masuk melalui perbatasan Selatan AS mendapatkan perhatian besar dari Presiden AS Donald Trump yang akhirnya mengancam untuk menaikkan bea masuk atas produk impor asal Meksiko secara bertahap, mulai 5% hingga nantinya 25%.
"Tarif yang rencananya diterapkan AS pada Senin terhadap Meksiko, dengan ini ditunda sampai batas yang tidak ditentukan," ujar Trump dalam cuitannya di Twitter.
Khusus kesepakatan dagang AS-China, Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang.
Sekedar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah juga di sela-sela KTT G-20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina. Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.
Bisa jadi, hal serupa akan kita temukan juga pasca Trump selesai bersua dengan Xi pada akhir bulan ini. Ada optimisme di kalangan pelaku pasar bahwa eskalasi perang dagang akan segera berhenti dan kesepakatan dagang akan segera diteken.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
http://bit.ly/2I3J09b
June 10, 2019 at 03:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pekan Kemarin Anjlok 2,45%, Indeks Shanghai Kini Menghijau"
Post a Comment