Euforia dari kenaikan peringkat layak investasi dengan rating "BBB" oleh S&P untuk Indonesia tampaknya sudah mulai disesuaikan investor ke dalam masing-masing portofolio investasinya.
Sentimen positif lainnya datang dari ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga the Fed melihat perekonomian Amerika Serikat (AS) yang belum begitu baik. Jika the Fed merealisasikan kebijakannya tersebut, maka dapat menjadi katalis positif di bursa saham.
Untuk perdagangan hari ini Rabu (12/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas menuju reli hari kelima secara beruntun. Adapun level pergerakan yang berpotensi terjadi berada pada rentang level 6.250 hingga 6.350.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), pagi tadi mengalami koreksi cukup tipis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,05%, S&P 500 melemah 0,03%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,01%.
Tiga indeks utama Wall Street tersebut mengalami koreksi sehat alias technical correction, DJIA sudah menguat selama enam hari beruntun. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik dalam lima hari perdagangan berturut-turut.
Selain itu, tidak heran jika investor merealisasikan sebagian keuntungan mereka di tengah perang dagang AS dengan China yang masih berkecamuk. Investor cenderung memilih bermain aman sembari menunggu perkembangan selanjutnya.
Trump menyatakan bahwa dirinya berharap bisa bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang akhir bulan ini. Jika pertemuan tersebut tidak terlaksana atau tidak membuahkan hasil, Trump menegaskan AS siap menerapkan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 300 miliar.
Dari dalam negeri, euforia di pasar modal karena faktor kenaikan rating S&P menjadi layak investasi tampaknya mulai mereda. Terlihat bahwa kenaikan IHSG kemarin diiringi dengan penurunan volume perdagangan yang cukup lumayan.
Volume pada perdagangan IHSG kemarin hanya mencatatkan 11,63 miliar unit saham senilai Rp 8,06 triliun, jauh lebih kecil dari transaksi kemarin yang mencapai 159 miliar unit senilai Rp 12,7 triliun.
Kabar positifnya adalah, investor asing masih meminati saham-saham dalam negeri dengan membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 233 miliar di pasar reguler.
Dari sisi teknikal, terbentuknya pola lilin putih pendek (white candle) pada perdagangan IHSG hari ini menggambarkan kontinuitas arah bullish IHSG belakangan ini.
![]() |
Peluang IHSG kembali menguat pada hari ini sebenarnya masih terbuka, dikarenakan IHSG masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhirnya (moving average/MA5), yang menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam jangka pendek.
Meskipun demikian, penguatannya tidak akan sekencang beberapa hari kemarin karena volumenya yang menurun, hal ini menandakan bahwa euforia penguatan sudah kian terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2Zilnj1
June 12, 2019 at 03:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Siap-siap! IHSG Menuju Reli 5 Hari Berturut-turut"
Post a Comment