
Selama sepekan kemarin, harga batu bara sudah amblas 1%. Sedangkan sejak awal tahun 2019, harga batu bara sudah berkurang 0,9%.
Berkurangnya permintaan batu bara dari China menjadi salah satu sentimen kuat yang menekan harga batu bara. Bagaimana tidak, sebagai negara yang menguasai lebih dari separuh konsumsi batu bara dunia, permintaan dari China tentu amat mempengaruhi harga.
Selain karena perlambatan ekonomi, permintaan batu bara China juga diakibatkan oleh rencana pemerintah Negeri Tirai Bambu untuk menyediakan udara yang lebih bersih.
Menurut perhitungan yang dilakukan Reuters, pada musim dingin 2018, sebanyak 3,29 juta rumah tangga sudah beralih menggunakan pemanas gas, dimana sebelumnya menggunakan batu bara.
Namun, masih ada sentimen yang setidaknya bisa mendorong kenaikan harga batu bara.
Impor batu bara termal (thermal coke) India pada 2018 meningkat paling pesat selama 4 tahun terakhir, berdasarkan sumber dari industri yang dilansir dari Reuters.
Hal senada juga diungkapkan data dari American Fuels & Natural Resources, dimana selama 2018 impor batu bara India meningkat 19% ke angka 171,85 juta ton, yang mana merupakan tertinggi sejak 2014.
Meningkatnya impor batu bara India disebabkan oleh pembatasan konsumsi kokas minyak bumi (petroleum coke), oleh pemerintah, menurut penuturan pialang batu bara, mengutip Reuters.
Sabagai informasi, India merupakan negara dengan nilai impor batu bara terbesar ke-3 di dunia, yang juga dapat mempengaruhi kesetimbangan pasokan-permintaan batu bara dunia. (taa/hps)
http://bit.ly/2DDNEZs
January 28, 2019 at 04:31PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Terus Melemah, Masihkah Ada Harapan Bagi Batu Bara?"
Post a Comment