Rupiah melemah kala mata uang negara-negara Asia lainnya ditransaksikan bervariasi melawan dolar AS, ada yang menguat, ada yang melemah, dan ada juga yang flat. Namun jika dibandingkan dengan yang sama-sama melemah, praktis depresiasi sebesar 0,11% yang dicatatkan rupiah menjadi yang terdalam.
Pasca kemarin (29/7/2019) berhasil menaklukan mata uang negara-negara Asia, kini bensin bagi dolar AS untuk menguat nampak sudah berkurang. Beberapa mata uang negara-negara Asia kini bisa menaklukan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
Bensin bagi dolar AS untuk menguat melawan beberapa mata uang negara Asia (termasuk rupiah) pada hari ini masih datang dari ekspektasi atas hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS yang akan digelar pada tanggal 30 dan 31 Juli waktu setempat.
Sekedar mengingatkan, probabilitas The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan hingga 50 bps pada pekan ini sempat meroket ke atas 50%. Belum lama ini, John Williams selaku New York Federal Reserve President mengatakan bahwa The Fed perlu untuk "bertindak cepat" di tengah pelemahan ekonomi yang saat ini tengah terjadi, dilansir dari CNBC International.
"Lebih baik untuk mengambil langkah pencegahan ketimbang menunggu datangnya bencana," kata Williams.
Namun, pernyataan tersebut kemudian didinginkan oleh Federal Reserve Bank of New York yang menyebut bahwa pernyataan dari Williams tersebut bersifat akademis dan tidak mencerminkan arah kebijakan moneter dari bank sentral paling berpengaruh di dunia tersebut.
Kini, ekspektasi yang ada justru adalah The Fed hanya akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 29 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan pekan ini adalah sebesar 75%. Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas hingga 50 bps berada di level 25%.
Sebelumnya, Tim Riset CNBC Indonesia juga memproyeksikan bahwa tingkat suku bunga acuan hanya akan dipangkas sebesar 25 bps oleh The Fed dalam pertemuan pekan ini.
Kala The Fed tak agresif dalam memangkas tingkat suku bunga acuan, imbal hasil dari instrumen berpendapatan tetap di AS akan berada di level yang relatif tinggi. Akibatnya, aliran modal berlarian meninggalkan meninggalkan mata uang negara-negara Asia dan menyemut di dolar AS. (ank/hps)
https://ift.tt/2YqfCiF
July 30, 2019 at 03:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bad Day! Masih Pagi, Rupiah Terlemah di Asia Rp 14.030/US$"
Post a Comment