
Pada Senin (19/1/2019), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.052. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Dengan penguatan hari ini, rupiah sudah 3 hari beruntun terapresiasi di kurs acuan. Rupiah mencapai titik terkuat sejak 8 Juni 2018.
Namun nasib rupiah berkebalikan di pasar spot. Pada pukul 10:16 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.080 di mana rupiah melemah 0,28%.
Padahal rupiah mengawali hari dengan penguatan 0,07%. Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus menipis dan akhirnya masuk ke zona merah.
Bahkan kini rupiah menjadi salah satu mata uang terlemah di Asia. Dengan depresiasi 0,28%, rupiah menjadi mata uang terlemah kedua di Asia, hanya lebih baik dibandingkan won Korea Selatan.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:08 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
http://bit.ly/2spt9cD
January 14, 2019 at 05:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor H2C Karena Brexit, Rupiah Terlemah Kedua di Asia"
Post a Comment