Penutupan pemerintahan yang memengaruhi sekitar seperempat dari pemerintah federal ini dimulai sejak 22 Desember saat Presiden Donald Trump menuntut Kongres memberinya dana US$5,7 miliar tahun ini untuk membantu membangun tembok di perbatasan negara itu dengan Meksiko.
Government shutdown sekarang ini adalah yang terpanjang dalam sejarah AS.
Di antara lembaga yang terdampak adalah Departemen Perdagangan, yang menyebabkan penangguhan publikasi data yang disusun oleh Biro Analisis Ekonomi dan Biro Sensus. Departemen Tenaga Kerja belum terpengaruh dan Biro Statistik Tenaga Kerja tetap mempublikasikan data, termasuk laporan ketenagakerjaan bulanan yang dipantau ketat.
Data yang dikumpulkan oleh organisasi non-pemerintah seperti bank sentral Federal Reserve dan Conference Board AS juga masih terus dipublikasikan, dilansir dari Reuters.
Data apa yang terpengaruh?
Korban pertama penutupan pemerintah adalah data penjualan rumah baru pada November, laporan perdagangan, grosir dan persediaan ritel, yang dijadwalkan rilis pada minggu terakhir bulan Desember. Publikasi laporan ini untuk bulan Desember juga kemungkinan akan tertunda.
![]() |
Juga yang ditunda adalah laporan konstruksi pada November, yang merinci nilai pekerjaan konstruksi pada struktur baru atau perbaikan struktur yang ada di sektor swasta dan publik. Data perdagangan November juga tertunda.
Data persediaan bisnis pada November serta laporan pesanan pabrik telah tertunda. Penjualan ritel pada Desember, perumahan dan data izin bangunan juga belum dirilis. Data pesanan barang tahan lama di Desember, pendapatan pribadi, dan laporan pengeluaran konsumen juga tertunda.
Laporan-laporan tersebut merupakan sumber data perhitungan produk domestik bruto (PDB) AS.
Laporan PDB kuartal keempat, yang dijadwalkan rilis pada 30 Januari, kemungkinan akan tertunda, bahkan jika pemerintahan dibuka kembali pekan ini.
Apa dampaknya?
Bisnis termasuk produsen, petani, pengecer, kontraktor, dan lainnya bergantung pada laporan ini dalam membuat keputusan tentang belanja modal, produksi, dan mengelola inventaris di antara kegiatan lainnya.
Ekonom pemerintah dan swasta mengandalkan data-data ini untuk mengumpulkan gambaran lengkap tentang kesehatan ekonomi AS, dan pelaku pasar keuangan membutuhkannya dalam upaya memandu keputusan alokasi aset.
Beberapa pejabat The Fed telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang bagaimana harus membuat keputusan kebijakan moneter tanpa data-data kunci, termasuk inflasi. Memiliki "data yang baik adalah cara kami membuat keputusan," kata Presiden Fed New York John Williams.
![]() |
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 29-30 Januari.
Penutupan pemerintahan, yang menyebabkan 800.000 pegawai federal tidak digaji, mengarah pada penurunan kepercayaan konsumen dan bisnis.
Sentimen konsumen jatuh ke level terendahnya selama lebih dari dua tahun pada Januari, dan survei kondisi bisnis Fed New York melemah tajam pada bulan ini.
http://bit.ly/2U5v8OU
January 23, 2019 at 09:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penutupan Pemerintah AS Bikin Rilis Data Ekonomi Kacau-balau"
Post a Comment