Search

Prit! Perang Bunga Deposito Bunga Spesial Dimulai

Jakarta, CNBC Indonesia- Perang bunga deposito berbunga spesial oleh perbankan Tanah Air diperkirakan mulai terjadi di awal tahun ini. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) dinilai belum akan menurunkan suku bunga acuan tahun ini seiring dengan langkah dovish (tak agresif) bank sentral AS, The Fed.

"Kemungkinan perang suku bunga special rate itu trennya masih akan terjadi di 2019. Dugaan saya sudah terjadi di awal tahun ini," kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/1/2019).

Menurut Eko, perang bunga deposito berbunga spesial ini terjadi dengan asumsi BI tidak akan menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate tahun ini.

Meskipun Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, cenderung lebih 'adem' atau dovish tahun ini, tapi BI diprediksi tidak akan merespons dengan menurunkan suku bunga acuan. Saat ini level suku bunga acuan BI sebesar 6%.

Ketika suku bunga cenderung bertahan, katanya, maka risiko ekonomi akan meningkat. Terlebih masih ada sentimen dari perang dagang AS-China, yang hanya akan melakukan gencatan senjata hingga Februari. Penutupan atau shutdown pemerintahan AS juga menjadi sentimen karena mengganggu aktivitas bisnis di Negeri Paman Sam.

Isu lainnya yakni Brexit yang masih penuh dengan ketidakpastian dan harga minyak juga masih menjadi tanda tanya besar.

"Hal-hal ini mendorong risiko yang ujungnya dijawab dengan kenaikan suku bunga untuk menjaga likuiditas. Apalagi saat ini tren kredit sebenarnya naik, berarti mereka [bank] akan berebut simpanan supaya bisa supply kredit," kata Eko.

Bank-bank kecil diperkirakan yang paling sengsara bila terjadi perang bunga deposito special rate ini.

Bila tidak menaikkan suku bunga, maka bank tidak akan bisa mendapat nasabah. Bagi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I dan II, biasanya akan lebih cepat menaikkan suku bunga.

Bunga deposito spesial yang ditawarkan bank BUKU I dan II lebih tinggi biasanya ketimbang BUKU III dan IV karena dari sisi reputasi nasabah lebih memilih bank BUKU III dan IV. "Sehingga harus ada gula-gula supaya para penabung tidak berbondong-bondong ke BUKU IV. Apa gula-gulanya? rate-nya lebih bagus," ujarnya.

Adapun bank besar umumnya tidak langsung menaikkan bunga. Terlebih dulu mereka akan memberi insentif berbentuk hadiah-hadiah.

Namun demikian, pada akhirnya besarnya bunga deposito spesial ditentukan oleh pasar meski BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah mematok tingkat bunga penjaminan. Awal tahun ini, LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin untuk simpanan rupiah dan valuta asing di bank umum dan simpanan rupiah di BPR.

Sebagai perbandingan, hingga Selasa 22 Januari, bunga deposito special rate BNI berada di kisaran 5,65% atau lebih tinggi dari bunga deposito 3 bulan sebesar 5,5%. BCA mematok bunga deposito special rate 6,25% selama satu tahun. Bank UOB Indonesia memasang bunga deposito berbunga spesial di kisaran 7%-8%.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2S01Zr1
January 23, 2019 at 12:26AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Prit! Perang Bunga Deposito Bunga Spesial Dimulai"

Post a Comment

Powered by Blogger.