Hal ini disampaikan oleh Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut, ketika ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Selasa (28/5/2019).
Meski tidak menyebut angka detil, namun Putut menganalogikan nasib serupa yang dialami Garuda Indonesia. Sebagaimana diketahui, Garuda juga memiliki 1 unit 737 MAX 8 yang dilarang terbang sejak 12 Maret 2019.
Sementara, Lion memiliki 10 unit pesawat jenis serupa. Praktis, menurut Daniel Putut, jumlah potensi pendapatan yang hilang nyaris 10 kali lipat jika dibandingkan yang dialami Garuda.
"Itu dikalikan 10 saja. Kurang lebih lah ya," ujarnya.
Adapun nasib 10 pesawat yang dikandangkan, sejauh ini Lion masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan.
Terlebih, saat ini pihak Boeing juga tengah memproses perbaikan software pada 737 MAX 8.
"Kalau diupgrade kan harus ada persetujuan dari FAA. Dari FAA setelah setuju, regulator kita juga harus menyetujui. Proses ini kita tunggu juga, kita sebagai operator tunggu regulator regulator itu bicara, nanti hasilnya seperti apa ya nanti kita ikut," pungkasnya. (wed/wed)
http://bit.ly/2Mfm62T
May 29, 2019 at 04:24AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "10 Boeing 737 MAX 8 Milik Lion Dikandangkan, Rugi Berapa?"
Post a Comment