Trump Sulut Perang Dagang dengan Meksiko, Bursa Jepang Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka di zona negatif, Jumat (31/5/2019), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan bea masuk terhadap seluruh impor dari Meksiko.

Saham-saham perusahaan pembuat mobil Jepang yang memiliki pabrik di Meksiko turun tajam.

Indeks acuan Nikkei 225 terperosok 0,79% sementara indeks Topix jatuh 0,77% di awal perdagangan, AFP melaporkan.

Di akun media sosial Twitter-nya, Trump menulis alasan pengenaan bea impor itu adalah terus masuknya imigran ilegal dari Meksiko ke wilayah AS.

"Pada 10 Juni, Amerika Serikat akan mengenakan bea impor 5% terhadap semua produk yang masuk ke negara kita dari Meksiko, sampai masuknya imigran ilegal dari Meksiko ke negara kita BERHENTI," tulisnya.

"Bea impor itu akan turun secara bertahap sampai masalah imigran ilegal selesai dan bea masuk akan dicabut. Keterangan detail dari Gedung Putih menyusul," lanjutnya.

Padahal, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer pada Kamis telah mengirimkan surat kepada para pemimpin kongres untuk memulai proses ratifikasi perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

Perjanjian itu mengatur kesepakatan dagang antara AS, Meksiko, dan Kanada yang telah ditandatangani para pemimpin ketiga negara itu akhir tahun lalu.

Gedung Putih membenarkan pernyataan Trump tersebut.

"Jika krisis imigran ilegal diselesaikan melalui langkah-langkah efektif yang diambil Meksiko, bea impor itu akan dihapuskan dengan diskresi dan penilaian sepenuhnya dari kami," tulis Gedung Putih dalam pernyataan resminya.

"Namun bila krisis tersebut terus berlanjut, bea impor akan dinaikkan menjadi 10% pada 1 Juli 2019," tambahnya, dilansir dari CNBC International.

Tak berhenti sampai di situ. Bea masuk tersebut akan terus naik bila Meksiko gagal mengambil langkah terobosan untuk menurunkan atau menghapus jumlah imigran ilegal yang masuk ke wilayah AS.

"Bea impor akan naik menjadi 15% pada 1 Agustus 2019, menjadi 20% pada 1 September 2019, dan menjadi 25% pada 1 Oktober 2019," menurut pernyataan itu.

"Tarif impor akan tetap di 25% secara permanen kecuali dan hingga Meksiko menghentikan aliran orang asing ilegal masuk ke wilayah ini," tegasnya. (prm)

Let's block ads! (Why?)