Pada pukul 17:50 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,2825 lebih lemah dibandingkan penutupan Rabu di level US$ 1,2841, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Isu Brexit masih menjadi penekan utama poundsterling. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, berencana mengajukan proposal Brexit ke-empat pada parlemen di awal Juni nanti, sebelum libur musim panas. Namun Partai Buruh selaku oposisi mengatakan tidak akan menyetujui proposal tersebut jika permintaannya tidak diakomodir oleh pemerintah.
Pelaku pasar menjadi pesimis proposal kali ini akan disetujui, PM May diperkirakan kembali akan kalah saat voting dan tekanan agar dirinya mengundurkan diri sebagai perdana menteri akan semakin kuat.
Analisis Teknikal
![]() |
Target penurunan ke level 1,2870 kemarin telah tercapai, bahkan pound anjlok melewati target tersebut.
Pada grafik harian terkanan turun poundsterling yang disimbolkan GBP/USD semakin kuat setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam.
![]() |
Penurunan GBP/USD membuat bergerak jauh di bawah MA 8, 21 dan 125 pada grafik 30 menit.
MACD yang masih di area negatif, dan indikator Stochastic yang turun namun belum memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Semua indikator menunjukan potensi penurunan pound lebih lanjut. Target penurunan terdekat ke area 1,2800 selama tertahan di bawah resisten (tahanan atas) di kisaran 1,2851.
Jika mampu menembus 1,2800, pound berpotensi turun lebih dalam ke area 1,2765.
Sementara tekanan akan sedikit mereda jika pound mampu naik dan melewati resisten US$ 1,2851.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)
http://bit.ly/2HmNAiC
May 17, 2019 at 01:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hattrick Melemah, Pound Masih Mau Turun Lagi?"
Post a Comment