Meski demikian, jumlah tersebut pada dasarnya telah meningkat signifikan. Sebab, pada 2014 jumlah orang dewasa yang memiliki rekening baru 36,1%. Sedangkan pada 2011 baru 19,6%.
Pemerintah Indonesia telah menargetkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia bisa meningkat sampai 75%. Hal itu akan dilakukan dengan inovasi layanan keuangan serta bersinergi dengan lembaga nonkeuangan, termasuk financial technology (fintech).
![]() |
Salah satu bentuknya adalah lahirnya LinkAja, layanan uang elektronik milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). LinkAja yang digagas oleh sejumlah BUMN, dilahirkan untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia.
Data Findex menyebutkan dengan sekitar 60 juta orang dewasa yang belum terjamah bank di Indonesia, namun memiliki ponsel. Hal itu menjadi kesempatan untuk meningkatkan inklusi keuangan, terutama dengan berkembangnya sistem keuangan digital.
Melalui LinkAja, masyarakat bisa mengurangi penggunanan uang tunai dengan melakukan transaksi digital lewat smartphone. Mulai dari membeli pulsa, membayar listrik, telepon, maupun tagihan lainnya, cukup dari layar smartphone kapan saja dan di mana saja.
Pengguna juga bisa membayar belanjaan tanpa menggunakan uang tunai. Mulai dari jaringan fast food McDonalds, beli BBM di SPBU Pertamina, hingga sederet warung kopi yang saat ini digemari kaum milenial.
Pembayaran untuk merchant bisa dilakukan melalui QR Code yang mudah dan aman. Cukup dengan memindai barcode yang ada di merchant. Uniknya, aplikasi LinkAja juga terdapat fitur "Merchant Terdekat". Dengan ini penggunanya bisa mencari informasi, di mana merchant terdekat yang menerima transaksi dengan LinkAja.
Untuk mengisi saldo LinkAja juga mudah. Bisa melalui electronic banking, kartu debit, melalui merchant dan mitra LinkAja hingga ke GraPARI Telkomsel. Seluruh bank BUMN melayani pengisian saldo LinkAja, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBNI).
Sebagai dompet digital yang diterima luas, layanan LinkAja menguntungkan karena pengguna tak perlu lagi membawa uang tunai yang tebal di dalam dompet. Apalagi untuk transaksi nilai kecil seperti pembayaran commuter line Jabodetabek.
Keuntungan lainnya, LinkAja menawarkan cash back hingga 50% untuk pembayaran tagihan maupun transaksi di merchant. Untuk saat ini cash back diberikan untuk pembayaran BPJS Kesehatan, pembelian pulsa dan paket data, token PLN, tagihan Indihome, hingga transportasi.
Sebagai informasi, Finarya sebagai pemilik LinkAja, merupakan perusahaan joint venture dari perusahaan-perusahaan BUMN di Indonesia. Tidak main-main, pemilik Finarya adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.
Selain itu, PT Pertamina, PT Jiwasraya, dan PT Danareksa juga ikut andil kepemilikan dan modal di LinkAja. Sederhananya, LinkAja dimiliki oleh sinergi antara raksasa telekomunikasi, perbankan, hingga perusahaan migas dan BUMN lain di Indonesia.
![]() |
http://bit.ly/2H8aie5
May 09, 2019 at 10:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LinkAja, Sinergi BUMN untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan"
Post a Comment