The Fed memang menahan suku bunga acuannya di kisaran 2,25%-2,5% dalam pertemuannya bulan ini, sesuai perkiraan pasar. Bank sentral AS itu mengambil keputusan tersebut mengingat inflasi yang terus bergerak rendah dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu.
Para pelaku pasar telah berspekulasi bahwa lemahnya inflasi baru-baru ini akan mengganggu The Fed sehingga bank sentral akan memangkas suku bunganya akhir tahun ini.
Namun, Powell mengandaskan harapan itu. Ia menjelaskan bahwa bank sentral masih memandang lemahnya inflasi itu adalah hasil dari faktor-fakor yang bersifat "sementara", seperti rendahnya jasa manajemen portofolio, harga pakaian, dan tiket pesawat, dilansir dari CNBC International.
Target inflasi The Fed adalah 2% sementara inflasi inti AS tercatat hanya 1,6% di kuartal pertama.
"Kami memperkirakan faktor-faktor yang sifatnya sementara sedang mengambil peran," kata Powell dalam konferensi pers setelah pengumuman suku bunga acuan, Rabu. Ia juga menambahkan bahwa inflasi akan kembali ke kisaran target The Fed dan akan tetap simetris dengan sasaran tersebut.
"Jika kami kemarin benar-benar melihat bahwa inflasi tetap rendah, itu adalah sesuatu yang akan diperhatikan oleh komite dan sesuatu yang kami pertimbangkan dalam menentukan kebijakan," ujarnya.
Powell mengatakan The Fed yakin beberapa isu menahan laju inflasi namun ini hanyalah sementara.
"Kami akan memantau hal ini dengan hati-hati untuk melihat apakah benar inilah yang sedang terjadi," katanya.
![]() |
Bursa AS awalnya bergerak stagnan sebelum pernyataan The Fed diumumkan namun mulai turun ke zona negatif setelah Powell berbicara mengenai inflasi.
Dow Jones Industrial Average akhirnya ditutup rontok 0,61%, S&P 500 terjun bebas 0,75%, sementara Nasdaq Composite turun 0,57% di akhir perdagangan. S&P 500 juga mencatatkan kinerja harian terburuknya sejak 22 Maret.
"Pasar telah mem-price in pemotongan suku bunga ini. Mereka ingin adanya penurunan suku bunga dan pernyataan ini berarti Powell mengatakan 'maaf, tapi kami tidak akan memangkasnya'," kata Peter Boockvar, chief investment officer di Bleakly Advisory Group. (prm)
http://bit.ly/2IT4tDJ
May 02, 2019 at 01:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Satu Kata dari Bos The Fed Ini Bikin Wall Street Rontok"
Post a Comment