Data perdagangan menunjukkan, dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak enam saham mencatatkan kenaikan harga, 19 saham melemah, dan lima saham tidak mencatatkan perubahan harga alias stagnan.
Pelaku pasar sebetulnya masih memiliki tingkat kewaspadaan dan kecemasan yang tinggi sehubungan dengan ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing yang hingga detik ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS belum siap untuk mencapai kesepakatan dengan China, walau hal itu akan terjadi di masa depan.
"Saya percaya kami akan membuat kesepakatan yang bagus dengan China suatu saat nanti. Sebab saya tidak yakin China bisa terus membayar bea masuk. Anda tahu? Pebisnis sudah meninggalkan China, ratusan bahkan ribuan," tegas Trump dilansir Reuters.
Di lain pihak, investor di Negeri Singa semakin dibuat khawatir setelah pemerintahan Trump memasukkan Singapura dan 20 negara lainnya dalam 'Daftar Pemantauan' pada laporan mata uang oleh Kementerian Keuangan AS, dilansir CNBC International.
Sebagai informasi, Departemen Keuangan AS diharuskan untuk melapor ke Dewan setiap 6 bulan tentang apakah ada negara yang memanipulasi mata uang mereka untuk mendapatkan keuntungan perdagangan tidak adil dengan AS.
Laporan tersebut melacak intervensi pasar mata uang, surplus neraca transaksi global yang tinggi, dan surplus perdagangan bilateral yang tinggi. Jika akhirnya terbukti, maka Washington akan memberikan sanksi perdagangan kepada negara tersebut.
Masuknya suatu negara dalam daftar pemantauan ini sudah secara tidak langsung memungkinkan pemerintah AS memberikan tekanan saat melakukan negosiasi perdagangan.
Pada hari ini di Singapura, investor akan mencermati rilis data indeks harga ekspor dan impor bulan April, termasuk tingkat daya beli masyarakat yang akan diumumkan pada pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)http://bit.ly/2X7VRMY
May 29, 2019 at 03:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Singapura Dipantau AS, Straits Times Dibuka Anjlok 0,42%"
Post a Comment