"Tarif impor ini naik 25% berlaku 10 Mei 2019," demikian keterangan US Trade Representative, Kantor Perdagangan AS, Rabu Malam (8/5/2019) waktu Indonesia.
Pada Rabu waktu AS, Trump juga kembali mengunggah cuitan di Twitter-nya soal kritikan terhadap China. Trump menuduh China ingin menarik diri dari hasil perundingan sebelumnya dengan alasan karena China berharap akan dapat berunding kembali dengan calon presiden penantang Trump, Joe Biden dari Partai Demokrat.
![]() |
"Tebaklah, itu tidak akan terjadi! China baru saja menginformasikan kami bahwa mereka (Wakil Perdana Menteri) sedang menuju AS untuk membuat kesepakatan," tulisnya.
"Kita lihat saja nanti, namun saya sangat senang bea impor US$100 miliar per tahun memenuhi kantong AS. Sangat baik untuk AS, tidak bagus untuk China!" lanjutnya.
Jika bea masuk pada US$ 200 miliar benar-benar naik pada Jumat besok, maka hal ini berarti kenaikan bea masuk itu terjadi di tengah-tengah pertemuan antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dan para pejabat AS di Washington, Kamis dan Jumat waktu setempat.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa menurut beberapa sumber di pemerintahan AS dan sektor swasta, China telah mundur dari hampir seluruh aspek dalam rancangan perjanjian dagang dengan AS.
Langkah ini berisiko membatalkan seluruh negosiasi dan mendorong Trump meluncurkan ancaman kenaikan bea masuk itu.
Beberapa sumber yang mengikuti perundingan itu mengatakan permintaan terakhir China untuk mengubah dokumen rancangan setebal 150 halaman itu akan membuatnya sulit untuk menghindari pemberlakuan bea impor baru AS Jumat ini.
Sementara itu, kemarin, beberapa sumber dari pemerintah China mengatakan kepada Bloomberg, meski China masih tetap akan hadir melakukan perundingan, namun negara itu diketahui tengah mempersiapkan bea masuk balasan yang akan dikenakan terhadap produk impor asal AS jika pemerintahan Trump jadi mengeksekusi rencananya.
(tas)http://bit.ly/2VVjzhX
May 09, 2019 at 05:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waspada! Perang Dagang AS-China Makin Membara"
Post a Comment