Perdagangan di bursa saham acuan Benua Kuning masih diselimuti kewaspadaan, tetapi pelaku pasar mulai memfokuskan perhatian mereka pada arah kebijakan moneter beberapa negara minggu ini.
Pasalnya perseteruan perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia yang berkepanjangan, dan situasi geopolitik yang kurang stabil dapat memicu Bank Sentral untuk memangkas suku bunga acuan.
Seperti yang diketahui, sentimen global beberapa bulan terakhir terbukti memberikan dampak negatif bagi kegiatan manufaktur di berbagai negara di Asia. Indeks PMI manufaktur bulan Mei di Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan menunjukkan angka di bawah 50 poin. Angka PMI di bawah 50 menggambarkan penyusutan atau kontraksi.
Terpangkas-nya suku bunga acuan diharapkan dapat menjadi pelumas bagi industri dan konsumsi rumah tangga, dimana akhirnya dapat meminimalisir perlambatan ekonomi global.
Lebih lanjut, James Bullar, anggota komisi pengambil kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC), mengatakan pada Senin (3/6/2019) bahwa penurunan suku bunga "dapat dijamin segera (terjadi)" karena dampak potensial dari ketegangan perdagangan global, serta inflasi AS yang tergolong rendah, dilansir CNBC International.
Melansir situs CME, potensi dipangkasnya suku bunga acuan ke level 2-2,25% untuk kuartal 3 tahun ini, naik dari 44,8% menjadi 50,9%. Sementara itu, untuk kuartal 4 2019 bahkan ada 40,8% potensi untuk memangkas ke level lebih dalam lagi yaitu di kisaran 1,75-2%
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump menanggapi pernyataan Beijing baru-baru ini dan mengatakan bahwa China sedang mengejar "permainan saling menyalahkan", dilansir Reuters.
Kantor Perwakilan Dagang dan Kementerian Keuangan AS sekali menyampaikan bahwa desakan Washington terkait komitmen Beijing sama sekali bukan ancaman bagi kedaulatan China, dan mereka kecewa atas tindakan yang diambil China pekan lalu, dilansir Reuters.
Hingga berita ini dimuat mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan melemah. Indeks Nikkei turun 0,52%, indeks Kospi turun 0,27%, indeks Shanghai anjlok 0,63%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,36%, sedangkan indeks Straits Times menguat 0,22%. (dwa/hps)
http://bit.ly/2KoTgdL
June 04, 2019 at 05:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Saling Tuding Soal Perang Dagang, Bursa Asia Merah"
Post a Comment