RA dipindahkan pada pukul 04:00 WIB dari Rumah Sakit (RS) Moewardi Solo, dan tiba di RS Bhayangkara pukul 05:30, dan langsung mendapatkan penanganan medis.
Setelah meledakan bom bunuh diri pada Senin (3/6), RA langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah, kemudian dipindahkan ke RS Ortopedi Surakarta, lalu ke RS Moewardi, dan baru ke RS Bhayangkara Semarang.
Hingga saat ini kepolisian belum mengungkap kondisi terduga pelaku, yang menjadi satu-satunya korban dalam ledakan tersebut.
Setelah mengetahui identitas terduga pelaku, Densus 88 Antiteror Mabes Polri langsung melakukan penggeledahan ke rumahnya di Kampung Kranggan, Kartasura. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang terkait dengan bom bunuh diri tersebut. Barang yang disita polisi termasuk serbuk arang, belerang, kabel-kabel, ponsel, sakelar, dan aluminium.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahnie mengatakan diperlukan waktu lebih lama untuk pemeriksaan karena suasana masih gelap.
"Kami masih perlu tim Gegana, Laboratorium Forensik dengan Inafis. Kami tunggu hasil pemeriksaannya nanti, karena barang yang ditemukan masih perlu dicermati oleh tim penjinak bom dari Mabes Polri," kata Rycko, dilansir dari CNN.com, Selasa (4/06/2019).
Rumah terduga pelaku masih dipasangai garis polisi, dan dijaga ketat. Polisi menurutnya masih melanjutkan penggeledahan.
Ledakan di Pos Polisi Kartasura, terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, Senin (3/6). Terduga pelaku bom bunuh diri itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Dari keterangan saksi, diketahui seseorang berjalan menuju pos pengamanan Kartasura mengenakan kaus warna hitam dan celana jins. Kemudian secara tiba-tiba sekitar pukul 22.30 WIB terjadi ledakan.
Bom yang diledakan di pos polisi tersebut berdaya ledak rendah, berdasarkan serbuk pipa yang ditemukan di tubuh pelaku. (hps)
http://bit.ly/2Kq5nr4
June 04, 2019 at 05:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelaku Bom Kartosuro Dipindahkan ke RS Moewardi Semarang"
Post a Comment