Minim Katalis, Arah IHSG Bikin Investor Bingung Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis ini (13/6/2019) diprediksi masih bergerak mixed (bervariasi) setelah terkoreksi pada perdagangan Rabu kemarin.

Potensi penguatan dan pelemahan sama-samauntuk kuat karena belum ada katalis kuat yang bisa membuat investor percaya diri bertransaksi di pasar saham hari ini.

Panin Sekuritas mungkin salah satu yang optimistis dalam memperkirakan arah IHSG hari ini. Broker dengan kode GR ini memperkirakan IHSG berpotensi menguat dalam range 6.250-6.300.

Kemarin, IHSG ditutup turun sebesar 29,81 poin (-0.47%) menuju level 6.276,17. Penurunan indeks di tengah angka net sell yang rendah tidak membuat tren IHSG berubah ke arah positif.

Namun perlu diperhatikan bahwa posisi IHSG masih belum berubah dari halangan MA60 (level rata-rata 60 hari terakhir) dan rawan menutup gap pada level 6.204.

IHSG akan bergerak sideways (menyamping) dulu, namun secara keseluruhan ada potensi menguat kembali

Sementara itu, secara teknikal IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan IHSG akan di-tradingkan pada level 6.256-6.296.

Pada perdagangan kemarin sektor pertambangan, infrastruktur, dan aneka industri bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG. Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 189,5 miliar.

Sementara itu, bursa regional diramaikan dengan berita para pengunjuk rasa di Hong Kong yang terus melakukan aksinya. Para demonstran protes rancangan regulasi ekstradisi yang memungkinkan para masyarakat yang berstatus tersangka kriminal bisa diekstradisi ke China untuk menjalani hukuman.

Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberikan sanksi atas dukungan Kanselir Jerman, Angela Merkel, atas proses berkelanjutan pembuatan pipa gas dari Rusia.

Trump mengatakan bahwa dia sedang memikirkan sanksi apa yang akan diberikan untuk memblokir proyek tersebut. Menurut dia, AS melindungi Jerman dari Rusia, dan Rusia mendapatkan miliaran dolar AS dari Jerman untuk gasnya.

Selama masa Trump menjabat, teguran dari pemerintah AS terhadap Jerman mungkin sudah terjadi beberapa kali, mulai dari proyek pipa gas, kebijakan perdagangan, hingga anggaran pengeluaran untuk pertahanan. Yang terakhir, tentu seperti biasa komentar Trump terhadap China, termasuk larangan penggunaan teknologi Huawei.

Di hadapan wartawan di White House, Trump mengatakan tidak memiliki tenggat waktu bagi China untuk kembali ke pembicaraan perdagangan. "Saya tidak punya batas waktu" imbuh Trump, dikutip CNBC International. "Batas waktu saya adalah yang ada disini, seraya menunjuk ke kepalanya".

(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)