Meski demikian hingga hari ketiga perundingan yang berlangsung di Washington, masih belum mencapai resolusi. Pemerintah AS mengatakan tetap akan menerapkan tarif impor 5% untuk semua barang Meksiko mulai Senin waktu setempat.
Petugas perbatasan AS menangkap lebih dari 132 ribu orang yang menyebrang dari Meksiko pada Mei. Jumlah pelintas ini tertinggi sejak 2006.
Trump pun menyebutnya sebagai "invasi" dan memaksa Meksiko untuk melakukan tindakan, dengan ancaman mengenakan kenaikan pungutan menjadi 25%.
Melansir Reuters, poin penting dalam pembicaraan tersebut adalah permintaan AS agar Meksiko menerima lebih banyak pencari suaka, sebagai "negara ketiga yang aman".
"Jika kita dapat membuat kesepakatan dengan Meksiko, maka ada potensi kami akan mulai kerja sama perdagangan produk pertanian dan produk agrikultur tingkat tinggi, dan akan dimulai segera," cuit Trump.
Namun jika tidak ada kesepakatan maka Meksiko akan dikenakan tarik 5%.
Sementara eskpor pertanian AS diproyeksi menjadi sektor yang paling terpukul jika ada tarif balasan dari Meksiko, yang merupaka importir utama jagung, gandum, daging babi, dan susu.
Presdien Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan AS membuat kesalahan dengan menghubungan soal imigrasi dan perdagangan. Namun dalam perundingan dengan AS, Lopez pun memberikan sinyal positif.
"Ada dialog dan kesepakatan bisa dicapai, saya optimistis kesepakatan bisa tercapai," katanya.
Namun jika kesepakatan tidak tercapai, maka hal itu dilakukan untuk mempertahankan martabat Meksiko.
(hps/hps)
http://bit.ly/2F19GWu
June 08, 2019 at 04:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Beri Sinyal, AS-Meksiko akan Hasilkan Kesepakatan"
Post a Comment