Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebab kemacetan di Tol Trans Jawa, terutama Jakarta-Cikampek dan Cipali ternyata disebabkan oleh pergeseran waktu mudik hingga H+2. Tahun-tahun sebelumnya, puncak mudik biasanya terjadi sebelum lebaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan berdasarkan pengamatan bahwa pemudik melakukan perjalanan hingga H+2 Lebaran, atau Jumat (7/6/2019). Bahkan hingga H+2 ada peningkatan kendaraan dari Jakarta menuju Jawa via Tol Trans Jawa naik 3 kali lipat dari biasanya.
"Ada beberapa angka menarik yang bisa kita analisa sampai H-1 (volume kendaraan) naik hanya 1%, sementara H+1 dan H+2 ada kecenderungan naik ekstrem 4%," ujar Budi di Pintu Tol Cikampek, Jumat (7/6/2019) kemarin.
Selain itu, tuturnya, juga terjadi perpindahan moda transportasi ke bus yang tercermin peningkatan 10-15%.
"Kenaikan penumpang kita yakini cukup banyak. Maka pemerintah akan meningkatkan penggunaan transportasi massal atau bus agar kemacetan berkurang," ujarnya.
Sebelumnya, terpantau kemacetan di Tol Trans Jawa pada Hari Lebaran hingga H+2. Pantauan CNBC Indonesia, dari Jakarta sampai KM 110 butuh waktu tempuh sekitar 7 jam pada hari Lebaran, Rabu (5/6/2019).
Padahal sebelum Lebaran, terutama saat contraflow dan one way diberlakukan, Jakarta-Semarang yang memiliki jarak lebih dari 400 KM bisa ditempuh sekitar 5 jam.
"Seperti saat ini, Jakarta-Cikampek sekitar 1,5 jam, Semarang ke Jakarta 5 jam dan istirahat di rest area 1 jam jadi 6 jam," ujar Budi.
(hps/hps)
http://bit.ly/2XzrvD2
June 08, 2019 at 03:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub Sebut Pergeseran Waktu Mudik Jadi Penyebab Kemacetan"
Post a Comment