Search

Ada Perang Dagang, Saham Sektor Mana yang Sensitif?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang tarif dagang yang berlangsung antara Amerika Serikat dan China mau tak mau juga akan memengaruhi perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Tak hanya dampak negatif, beberapa emiten juga akan diberkahi dengan sentimen positif.

Analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan Indonesia akan terkenda dampak negatif atas balas-balasan pengenaan tarif impor dua negara adidaya ini. Paling parah akan dialami oleh sektor komoditas seperti emiten kelapa sawit, batu bara dan metal.


"China konsumsi komoditas terbesar di dunia. Kalau perang dagang terjadi, dampak negatif ke komoditas," kata Janson kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5).

Namun demikian, tak sepenuhnya Indonesia akan menuai dampak negatif dari terjadinya skenario perang dagang tersebut.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan Indonesia bisa diuntungkan dari trade diversion. Indonesia dinilai dapat mencari mitra dagang lain yang menetapkan tarif dagang yang lebih murah.

"Trade diversion bisa terjadi jika kita import dari US/China kena tarif tinggi, kita bisa cari ke mitra dagang negara lain yang bisa kasih harga lebih rendah," jelas dia saat dihubungi CNBC Indonesia.

Sementara itu, Janson menyebutkan terdapat beberapa sektor yang dinilai aman alias tak terkena dampak langsung atas adanya kondisi tersebut sebab bisnisnya berorientasi konsumsi domestik Sektor tersebut antara lain perbankan, auto, consumer goods, farmasi dan poultry. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2W1B68a
May 14, 2019 at 10:50PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ada Perang Dagang, Saham Sektor Mana yang Sensitif?"

Post a Comment

Powered by Blogger.